Shinzo Abe yakin kebijakan ekonominya mendapatkan dukungan.
PM Jepang Shinzo Abe memperkirakan pemilu parlemen majelis tinggi akan membantunya untuk membentuk kabinet yang stabil, dan mengakhiri kondisi politik yang fluktuatif.
Hasil penghitungan menggunakan exit polls menunjukkan koalisi partai berkuasa akan mendapatkan suara sedikitnya 71 dari 121 kursi yang diperebutkan, seperti dilaporkan NHK.
Dengan jumlah kursi tersebut, Abe akan dapat mengontrol kedua parlemen untuk pertama kalinya dalam enam tahun terakhir.
Perdana Menteri Jepang mengatakan hasil itu akan menjadi penyokong reformasi ekonomi dan politik konservatif di Jepang.
"Kami menerima banjir dukungan masyarakat terhadap polisi kami dalam memperbaiki ekonomi dan politik yang kokoh dan stabil, "seperti disampaikan oleh Abe kepada para wartawan setelah pemilu Minggu (22/07).
Kebuntuan di parlemen tampaknya menjadi masalah utama di Jepang beberapa waktu terakhir.
Wartawan BBC di Tokyo Rupert Wingfield-Hayes mengatakan hasil yang diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan terhadap Abe. Dia memiliki kekuasaan; pertanyaannya adalah apakah dia memiliki kemauan, seperti disampaikan oleh koresponden BBC.
Hasil resmi pemilu akan keluar pada Senin malam.
"Kebijakan ini telah berkontribusi terhadap ekonomi dan dibutuhkan perbaikan lebih lanjut, termasuk peningkatan gaji, lebih banyak konsumsi dan investasi. "
Hasil penghitungan dengan menggunakan metode wawancara dengan sejumlah pemilih, Partai Demokratik Liberal dan mitranya Komeito Baru akan menguasai 130 kursi dari 242 kursi di parlemen. Setengah dari jumlah kursi itu diperebutkan dalam pemilu yang berlangsung Minggu.
Partai oposisi utama, Partai Demokratik Jepang, diperkirakan akan mendapatkan 17 kursi.
Majelis Tinggi, yang tidak memiliki kekuasaan seperti majelis rendah, dapat menjadi sandungan bagi pemerintah ketika mengusulkan legislasi.
Partai oposisi memiliki kursi yang cukup untuk menguasai majelis tinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Abe mengatakan banyak pemilih yang percaya terhadap kebijakan ekonomi partainya yang memberikan dampak positif.
"Kebijakan ini telah berkontribusi terhadap ekonomi dan dibutuhkan perbaikan lebih lanjut, termasuk peningkatan gaji, lebih banyak konsumsi dan investasi.
Reformasi ekonomi Abe, yang dikenal dengan 'Abenomics' memiliki dukungan publik yang kuat, yang memperlihatkan adanya perbaikan ekonomi, yang stagnan selama dua dekade.
Sejak koalisi pemerintahannya berkuasa, ekonomi Jepang tumbuh 4% dan pasar saham meningkat lebih dari 50%.
Tetapi dia kini menghadapi masalah yang sulit dalam perubahan struktur ekonomi. Selain itu Jepang juga harus menurunkan utangnya. Salah satu keputusan yang akan diambil adalah apakah dia akan menaikan pajak penjualan dari 5% ke 8% untuk mengatasi masalah utang Jepang.
Maret lalu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengumumkan negara itu ingin bergabung ke dalam perundingan perdagangan bebas Klik Trans-Pacific Partnership (TPP) atau Kemitraan Trans-Pasifik.
