Pages

Kamis, 18 Juli 2013

BBCIndonesia.com | Berita
// via fulltextrssfeed.com
Pemimpin Taliban Pakistan surati Malala
Jul 18th 2013, 00:22, by BBC Indonesia

Malala Yousafzai

Malala Yousafzai berpidato didepan markas PBB di New York di hari ulang tahunnya.

Seorang pemimpin Taliban Pakistan mengirim surat kepada Malala Yousafzai, 16 tahun, menyampaikan kekagetannya bahwa dia ditembak oleh Taliban pada tahun lalu.

Taliban mengeluarkan kecaman setelah laki-laki bersenjata menembak kepala Malala.

Dalam suratnya kepada Malala, pemimpin Taliban Pakistan Adnan Rasheed menuliskan dia berharap"serangan itu tak pernah terjadi".

Dia juga mengklaim penembakan itu bukan merupakan reaksi atas kampanye pendidikan untuk anak perempuan yang disuarakan oleh Malala, tetapi karena dia meenyampaikan fitnah anti Taliban.

Malala - yang dipertimbangkan untuk masuk nominasi Klik hadiah Nobel Perdamaian, memberikan kontribusi membawa masalah pendidikan menjadi perhatian global.

Dalam pidatonya Klik di Kantor Pusat PBB New York Jumat lalu, dia mengatakan buku dan pena menakutkan bagi ekstrimis. Dia juga menyerukan pendidikan untuk semua, termasuk "untuk anak laki-laki dan perempuan Taliban dan semua teroris".

Dalam salinan surat diperoleh Channel 4 News dan media lainnya, Rasheed dalam kapasitas pribadi menuliskan bahwa dia secara emosional merasa bersaudara dengan Malala karena sama-sama berasal dari "suku Yousufzai'.

Tetapi, dia menolak untuk mengecam serangan tersebut, dan mengatakan penghakiman itu benar atau tidaknya terserah kepada Tuhan.

Rasheed mengatakan pertama kali mendengarkan hasil kerja Malala ketika berada di penjara, ketika BBC Urdu menyiarkan catatan harian yang dia tulis.

Dia mengatakan harapannya ketika itu adalah dapat memberikan 'saran' kepada Malala sebelum serangan, yang digambarkan sebagai sebuah "kecelakaan".

Pemimpin Taliban itu pun mengatakan bahwa kelompoknya tidak "menentang pendidikan terhadap laki-laki ataupun perempuan atau anak perempuan". Dia malah mengklaim Malala menjadi target karena dia berkampanye mengenai upaya Taliban untuk membangun sistem Islamis.

"Anda telah mengatakan dalam pidato anda bahwa pena lebih kuat daripada pedang, jadi mereka menyerangmu karena pedangmu, dan bukan karena buku dan sekolah," tulis dia.

Rasheed mengakhiri suratnya Malala untuk "kembali ke rumah, mengikuti budaya Islamis dan Pashtun dan masuk dalam madrasah Islam untuk perempuan... gunakan pena anda....ungkapkan konspirasi elit yang ingin memperbudak kemanusiaan".

Sementara itu, orangtua Malala dalam sebuah pernyataan menyebutkan bahwa mereka mengetahui mengenai surat tersebut tetapi tidak secara langung menerimanya dan tidak ingin mengomentarinya.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions