Pages

Sabtu, 07 September 2013

BBCIndonesia.com | Berita
// via fulltextrssfeed.com 
Ready to move beyond the basics?

Enroll in this advanced DSLR course to explore more creative scenarios, image editing, and videography.
From our sponsors
Nasa luncurkan misi ke bulan
Sep 7th 2013, 04:04, by BBC Indonesia

nasa

Roket tanpa awak ini akan menyelidiki fenomena debu bulan.

Badan luar angkasa Amerika Serikat, Nasa, meluncurkan misi terbarunya ke bulan.

Roket tanpa awak LADEE lepas landas dari fasilitas roket Wallops di pantai timur AS pada Jumat (06/09), pukul 23:27 waktu setempat.

Misi senilai US$280 juta ini dibuat untuk melakukan investigasi terkait atmosfir tipis yang mengelilingi bulan.

Roket ini juga akan mencoba untuk menyelidiki perilaku aneh debu bulan atau moondust, yang melayang tinggi di atas permukaan pada kesempatan tertentu.

Sebagai tambahan, LADEE akan melakukan tes terhadap sistem komunikasi laser baru yang diharapkan dapat digunakan dalam misi luar angkasa pada masa depan.

Laser memiliki kapasitas untuk mengirim data yang lebih canggih dibandingkan koneksi radio konvensional.

Ilmuwan Nasa, Sarah Noble, mengatakan misi ini mungkin akan mengejutkan sebagian orang yang percaya bahwa bulan tidak memiliki lapisan atmosfir.

bulan

Bulan dipercaya memiliki lapisan atmosfir, meskipun sangat tipis.

"Lapisan itu ada namun sangat tipis," katanya kepada reporter.

"Sangat tipis sehingga molekul individual sangat sedikit dan mereka tidak berinteraksi satu sama lain, mereka tidak berbenturan,"

"Ini sesuatu yang kita bisa sebut sebagai eksosfer. Bumi juga memiliki eksosfer, tetapi Anda harus keluar menuju orbit Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk melihat kondisi yang disebut sebagai eksosfer. (Tetapi) Di bulan, situasi itu terjadi tepat di permukaan."

Ilmuwan tertarik untuk memahami lapisan tipis ini karena merupakan jenis atmostif paling umum di sistem matahari. Merkurius memilikinya, sama dengan banyak bulan lainnya di planet-planet raksasa. Bahkan asteroid juga memiliki lapisan ini.

Fenomena debu ini menggelitik rasa penasaran dalam beberapa dekade. Astronot Apollo dilaporkan melihat cahaya menyebar di atas cakrawala bulan sebelum matahari terbit.

Spekulasinya adalah bahwa cahaya ini disebabkan oleh partikel debu bermuatan listrik yang terangkat dari permukaan bulan oleh sinar ultraviolet dari matahari.

Sensor jarak jauh dan instrumentasi contoh dari LADEE akan menguji hipotesa ini.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions