Created on Friday, 23 August 2013 10:04 Published Date
Washington, GATRAnews - Amerika Serikat (AS), Kamis (22/8), mengesampingkan pertanyaan-pertanyaan tentang pembebasan mantan presiden Mesir Hosni Mubarak, dan mengatakan itu adalah urusan Kairo untuk memutuskan, tetapi menyerukan penggantinya yang digulingkan Mohamed Moursi juga harus dibebaskan. "Sehubungan dengan sidang Mubarak dan keputusan yang dibuat, itu adalah masalah internal hukum Mesir," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki.
"Posisi kami pada Mursi tetap sama. Kami percaya harus ada proses pembebasannya," kata Psaki seperti dikutip AFP.
Wartawan telah berhari-hari meminta Departemen Luar Negeri untuk mengomentari situasi yang tampaknya paradoks dari dua pemimpin Mesir itu. Setelah digulingkan pada awal tahun 2011, Mubarak dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Keputusan itu itu kemudian dimentahkan dan memerintahkan pengadilan ulang.
Pada Kamis (22/8), Mubarak, 85 tahun, dipindahkan dari penjara ke tahanan rumah di sebuah rumah sakit militer. Sementara Mursi, yang terpilih secara demokratis tahun lalu, digulingkan oleh tentara pada 3 Juli dan ditahan di satu lokasi yang dirahasiakan.
Tindakan keras militer terhadap pendukung Mursi telah menewaskan ratusan orang.
Psaki mengatakan, "Agar proses inklusif bergerak maju, proses politik inklusif, kami yakin semua pihak perlu memiliki kesempatan untuk berpartisipasi. Sulit untuk melakukan itu ketika ada beberapa anggota ditahan," katanya seperti dikutip Antara.
Setelah gerakan Musim Semi Arab tahun 2011, Washington menerima pemilihan Moursi, dan menekan bahwa dia harus melakukan reformasi demokrasi dan ekonomi.
Namun demikian AS belum menyebut Mursi digulingkan saat kudeta militer pada awal Juli terjadi. (DH)
Berita Lainnya :