PERBANKAN
Sabtu, 20 Juli 2013 17:03 wib
Bramantyo - Okezone
Ilustrasi. (Foto: Reuters)
SOLO - Koperasi BMT saat ini tumbuh cukup pesat. Saat ini, Koperasi BMT memiliki 3.000 kantor yang tersebar di berbagai pelosok daerah, khususnya di Jawa. Selain itu, aset BMT tercatat sebanyak Rp 15 triliun.
Dengan aset yang dimiliki koperasi BMT memiliki potensi besar untuk ikut berperan dalam menumbuhkan perekonomian masyarakat terutama bagi para pelaku usaha mikro kecil menengah atau UMKM.
Ketua Pinbuk Indonesia Aslichan Burhan mengatakan, kendati sama-sama membidik para pelaku UMKM di sektor riil dalam penyaluran kredit mikro, namun Aslichan meminta BMT untuk tidak takut dengan bank umum atau BPR.
"Kalau kredit senilai Rp 50 juta hingga Rp 100 juta itu masih dianggap kredit mikro oleh perbankan, maka BMT masih bisa bermain dengan angka Rp2-Rp5 juta," jelasnya,di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (20/7/2013).
Namun, untuk bisa bersaing atau bahkan bermitra dengan perbankan, maka BMT harus dikelola secara profesional. Menurut Aslichan, banyak contoh BMT yang dikelola secara profesional sehingga hasilnya maksimal. Seperti, BMT "BUS" di Lasem, Rembang yang asetnya sudah mencapai Rp S00 miliar dan BMT "Bahtera" yang sudah menerapkan IT dalam pengelolaannya.
"Meski hanya koperasi, BMT Bahtera Pekalongan pengoperasiannya sudah seperti menggunakan internet banking, mobile banking, atau internet banking," ujarnya sambil memberi contoh.
Sementara itu, Farid Riskon yang ditunjuk sebagai ketua Pinbuk Soloraya bilang, pembentukan Pinbuk, puskop BMT, dan Asbindo bertujuan untuk penguatan kelembagaan selain untuk memudahkan akses bagi pengelola BMT, khususnya permodalan.
Menurut dia, dengan ketiga lembaga baru tersebut BMT di Soloraya ingin maju bersama dan sukses bareng. "Di Soloraya ini kita punya 125 BMT yang asetnya berkisar Rp 300-Rp 500 miliar," kata Farid. ()
Berita Selengkapnya Klik di Sini 
