Created on Tuesday, 02 July 2013 22:28 Published Date
Jakarta, GATRAnews - Setelah Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyerang kebun binatang Ragunan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tak mau kalah. Menurutnya, selama ini, lokasi wisata alternatif warga ibukota itu dikelola secara tidak profesional. Mantan orang nomor satu di Solo itu menuturkan, kebun binatang ragunan seharusnya sebagai tempat konservasi hewan. Namun pengelola, lebih menonjolkan aspek rekreasi dibandingkan fauna.
"Tentu saja yang pertama konservasi. Jangan sampai binatangnya tidak sejahtera. Lihat saja binatangnya kurus-kurus. Kelihatan kok kalau kita ke sana dan lihat mukanya senang atau tidak senang," kata Jokowi, di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (2/7). Kondisi kandang binatang di Ragunan juga dicibir Jokowi lebih mirip penjara, jauh dari habitat aslinya. Binatang penghuninya pun terlihat tidak nyaman ditempatkan pada kandang seperti itu.
Dikatakan Jokowi, setiap tahunnya kebun binatang Ragunan menerima kucuran APBD Rp 40 miliar. Dengan anggaran fantastis itu, seharusnya pengelola bisa membuat manajemen yang baik tanpa mengabaikan aspek perawatan hewan dan edukasi. "Artinya bisa untuk yang edukatif ke anak-anak. Kenalkan pada anak-anak ini gajah, ini kera, ini unta. Jadi fungsi keduanya yakni rekreasi juga ada," ucapnya.
Belum lama ini, DKI Jakarta menunjuk taipan Indonesia, Hasyim Djojohadikusomo sebagai pengawas Ragunan. Penunjukan itu pun mendapatkan restu dari Jokowi, selaku orang nomor satu di ibukota. Menurut Jokowi, Hasyim Djojohadikusumo, yang merupakan masyarakat pecinta hewan. Diharapkan dengan adanya dewan pengawas baik sisi manajemen dan pemeliharaan hewan bisa lebih baik.
"Beliau dari sisi manajemen korporasi sangat mengerti seharusnya lebih baik," tegasnya. Kecintaannya terhadap binatang diharapkan Hasyim Djojohadikusumo bisa mengontrol kondisi kesehatan, kondisi pakan dan nutrisi hewan-hewan yang ada di TMR. Sehingga kondisi hewan bisa lebih baik dan terawat. (*/Zak)
Berita Lainnya :