BANDUNG - DPRD Jawa Barat segera membentuk panitia khusus (pansus) yang bertugas membahas penggantian nama Jawa Barat. Sesuai target, pansus akan dibentuk setelah Lebaran.
"Pansus akan dibentuk setelah Lebaran," kata Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Uu Rukmana, di kantor DPRD Jawa Barat, Kota Bandung, Senin (12/8/2013).
Saat ini para pimpinan komisi sudah mengetahui adanya usulan penggantian nama Jawa Barat. Tetapi, tidak semua anggota dewan mengetahui usulan itu.
Untuk membahas penggantian nama tersebut, tutur Uu, DPRD akan melibatkan berbagai elemen masyarakat dari berbagai daerah di Jawa Barat. Mereka yang dinilai kompeten untuk membahas hal itu juga akan dilibatkan.
Jika nama Jawa Barat diganti, hal itu diharapkan atas kesepakatan berbagai pihak. Jika tidak disepakati berbagai pihak, penggantian nama dikhawatirkan memicu perpecahan. Bahkan dikhawatirkan ada daerah yang akan memisahkan diri dari Jawa Barat.
"Jadi itu harus kita pikirkan sebaik-baiknya. Yang paling penting nama itu disetujui semua pihak dan tidak menimbulkan perpecahan," jelasnya.
Disinggung soal reaksi Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, yang tidak bergairah dengan usulan penggantian nama Jawa Barat, hal itu tidak masalah. Sebab, penggantian nama tersebut merupakan usulan masyarakat. DPRD pun harus menyerap aspirasi itu.
"Ini usulan masyarakat kepada DPRD, apa pun usulan masyarakat kita bahas," jelas Uu.
Usulan penggantian nama Jawa Barat tersebut datang dari Komunitas Pengkaji Nama Jawa Barat. Alasan penggantian nama untuk menunjukkan jati diri Sunda.
Hal itu dinilai akan berdampak positif untuk kemajuan masyarakat. Alasan lain, nama Jawa Barat dianggap sudah tidak relevan karena provinsi paling barat di Pulau Jawa adalah DKI Jakarta dan Banten.
(trk)