Created on Tuesday, 20 August 2013 16:27 Published Date
Malang, GATRAnews - Lima mahasiswa Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang berencana menjual ginjalnya untuk membayar Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP) yang menurut mereka terlalu mahal. Rencana tersebut terungkap ketika mahasiswa menggelar unjuk rasa di depan gedung rektorat Universitas Brawijaya, Selasa.
"Ada lima rekan kami yang berniat menjual ginjalnya agar bisa membayar SPP," kata Nano koordinator aksi protes pemberlakuan uang kuliah tunggal (UKT) seperti dikutip Antara.
Para mahasiswa itu, termasuk mahasiswa baru, menilai pemberlakuan UKT memberatkan orangtua.
Solusi yang ditawarkan pihak rektorat yaitu menggunakan pinjaman bank dinilai para mahasiswa justru menambah beban orangtua. "Jumlah SPP dan uang gedung serta biaya lainnya cukup besar, bahkan ada yang sampai mencapai Rp 43 juta.," tegas Nano.
Puluhan orangtua mahasiswa baru juga memadati gedung rektorat minta informasi mengenai biaya kuliah.
Salah seorang orangtua mahasiswa baru program Studi Psikologi, Ariana, Selasa, mengaku harus membayar Rp 33 juta dengan rincian untuk uang gedung sebesar Rp 27 juta dan SPP sebesar Rp 4 juta dan harus dibayar sekaligus. "Kalau harus dibayarkan tunai sekaligus, kami sangat keberatan karena terlalu tinggi," ujarnya. (DH)
Berita Lainnya :