Terjadi bentrokan antara kelompok pendukung Morsi dan kelompok saingan.
Polisi Mesir melepas tembakan gas air mata ke arah kumpulan pendukung Presiden Mohammed Morsi yang terguling di ibukota Kairo.
Campur tangan aparat itu berlangsung setelah terjadi bentrokan antara massa pendukung Morsi dengan kelompok saingannya.
Para saksi mata mengatakan kedua kelompok yang bertikai saling melempar batu maupun botol sementara perempuan dan anak-anak lari meninggalkan tempat kejadian.
Bentrokan pada Selasa 13 Agustus terjadi ketika para pendukung Morsi berpawai di wilayah Kairo yang banyak dihuni oleh penentang Ikhwanul Muslimin.
Mereka sedang dalam perjalanan menuju ke kantor Kementrian Wakaf namun dihadang oleh polisi.
Warga setempat yang menentang Ikhwanul Muslimin dan Morsi kemudian mengejek pengunjuk rasa sehingga terjadi bentrokan, sehingga polisi turun tangan melerai dan membubarkan pendukung Morsi.
Operasi pembubaran perkemahan pendukung Morsi ditunda.
Klik Presiden Morsi digulingkan militer padaKlik 3 Juli menyusul unjuk rasa besar-besaran kelompok penentang Morsi namun setelah itu Ikhwanul Muslimin menggagas unjuk rasa untuk menuntut pemulihan jabatan Morsi.
Para pendukung Morsi mendirikan dua kamp besar di ibukota Kairo, salah satunya di dekat Masjid Rabaa al-Adawiya.
Pemerintah Mesir sudah mengumumkan Klik unjukKlik rasa harus segera berakhir agar tidak mengganggu upaya penyelesaian krisis melalui dialog.
Namun operasi pembubaran, yang awalnya diperkirakan pada Senin 12 Agustus, ditunda kembali.
Upaya sebelumnya untuk Klik membubarkan unjuk rasa tidak berhasil dan kelompok pendukung Presiden Morsi bertekad akan tetap protes sampai dia dikembalikan ke jabatannya.
Aksi kekerasan yang mewarnai unjuk rasa di Klik Mesir hingga sejauh ini sudah menewaskan sekitar 250 orang, dan sebagian besar korban adalah pendukung Morsi.