Merkel melakukan kunjungan disela-sela masa kampanye pemilihannya.
Angela Merkel melakukan kunjungan kunjungan ke bekas kamp konsentrasi Nazi, Dachau hari Selasa (21/08).
Kunjungannya ini menjadi catatan sejarah tersendiri karena untuk pertam kalinya seorang Kanselir Jerman melakukan kunjungan ke bekas lokasi kamp konsentrasi ini.
Dalam kunjungannya kali ini dia menyampaaikan pidato singkat yang cukup emosional dengan mengatakan bahwa kamp tersebut telah membuatnya dirinya dipenuhi rasa sedih yang dalam dan malu.
Ia juga mengatakan peristiwa itu merupakan peringatan terhadap bahaya atas rasa ketidakpedulian.
Kunjungan ini merupakan bagian dari kampanye pemilihan Merkel dan kunjungan yang berlangsung kemarin diikuti dengan pawai kampanye serta menikmati bir yang disiapkan di tenda yang terletak tidak jauh dari kamp tersebut.
Lawan politiknya mengatakan kampanye politik yang dilakukan oleh Merkel ini sebagai cara kampanye yang "tidak punya cita rasa."
Sekitar tiga puluh ribu orang dilaporkan tewas saat kamp konsentrasi itu aktif dijalankan oleh Nazi.
Tentara AS kemudian menutupnya pada bulan April 1945.
Kamp Dachau merupakan kamp konsentrasi pertama yang dibangun oleh Nazi pada tahun 1933.
Merkel mengatakan kamp konsentrasi itu sebagai 'bagian gelap dan tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah kami."
"Pada saat yang sama, tempat ini tetap terus mengingatkan: bagaimana Jerman mengambil hak hidup seseorang karena asal usulnya, agamanya...atau orientasi seksualnya?"
Dia mengatakan mayoritas orang Jerman telah menutup mata terhadap apa yang terjadi dan dia mengatakan kunjungan tersebut dimaksudkan untuk "menjadi jembatan dari sejarah saat ini dan sejarah masa depan yang ingin terus dibangun."
Presiden Komite Kamp Dachau, Max Mannheimer (93) telah lama membujuk Merkel untuk mengunjungi kamp yang terletak di Munich ini.
Dia memuji keputusan Merkel sebagai sesuatu yang bersejarah dan menjadi pertanda adanya penghormatan terhadap mereka yang pernah menjalani penahanan di kamp tersebut.
Namun pemimpin oposisi dari Partai Hijau, Renate Kuenast menggambarkan program kunjungan Merkel kamp tersebut yang diikuti dengan aksi pawai kampanye sebagai "kombinasi yang tidak punya cita rasa dan mengundang kemarahan."
"Kalau anda serius ingin mengenang tempat yang mengerikan itu, anda tidak perlu mengunjunginya saat kampanye pemilihan berlangsung," kata Kuenast kepada harian Leipziger Volkszeitung.