Mayoritas memilih agar Kyotokumaru dibongkar dan hanya 16% yang ingin mempertahankan.
Sebuah kapal ikan yang tersapu tsunami Jepang dua tahun lalu dan menjadi simbol bencana tersebut akan dibongkar.
Kapal Kyotokumaru terseret gelombang sampai satu kilometer ke darat dari pelabuhan Kesennuma saat gempa dan tsunami menghantam Klik Jepang.
Setelah bencana, orang-orang berdatangan ke kapal seberat 300 ton tersebut untuk berdoa, menaruh bunga, maupun sekedar berfoto.
Namun setelah perdebatan panjang -antara yang ingin mempertahankannya sebagai museum dan yang menentangnya- penduduk kota memutuskan lewat pemungutan suara bahwa kapal akan dibongkar untuk jadi besi rongsokan.
Sebagian orang melihat kapal tersebut bisa Klik menjadi buktiKlik kekuatan gempa dengan skala 8,8 pada 11 Maret 2011 yang memicu tusnami dan menewaskan hampir 19.000 jiwa.
Dan tentu monumen juga membawa peluang bisnis bagi warga setempat.
"Itu terus menerus menjadi pengingat bencana yang mengerikan. Ketika saya melewatinya setiap pagi, hati saya terluka."
"Putra saya memiliki toko di pasar sementara dekat Kyotokomaru. Banyak pelanggannya dari luar kota yang datang untuk melihat kapal itu," jelas Shigeru Saito kepada kantor berita AP.
Akan tetapi tak sedikit pula yang merasa kesedihannya tidak akan pernah terobati selama kapal berada di situ.
"Itu terus menerus menjadi pengingat bencana yang mengerikan. Ketika saya melewatinya setiap pagi, hati saya terluka," tutur Yoshimi Abe, warga Kesennuma yang berusia 72 tahun.
Rumah tempat tinggal Abe sejak dia kecil dulu sudah musnah tersapu tsunami dan kini dia berdiam di rumah sementara.
Perdebatan kini berakhir setelah hasil pemungutan suara di balai kota memperlihatkan 68% warga yang punya hak suara ingin kapal dibongkar dan hanya 16% yang mau mempertahankannya.
Pemilik kapal, perusahaan ikan Fukushima, sudah menandatangani kontrak dengan lembaga sebuah lembaga nonprofit untuk mendaur ulang kapal dan pembongkaran akan dimulai dalam beberapa pekan mendatang.