Bonus yang diterima manajer perempuan hanya setengah dari yang bonus manajer laki-laki.
Kensenjangan gaji antara laki-laki dan perempuan di Inggris diperparah dengan pemberian bonus yang tidak setara.
Tingkat pemberian bonus yang diberikan kepada manajer laki-laki rata-rata dua kali lipat lebih tinggi dari yang diperoleh perempuan.
Chartered Management Institute (CMI) mengatakan rata-rata bonus manajer laki-laki adalah £6.442 atau sekitar Rp106 juta tahun lalu, nilai ini jauh lebih besar dibandingkan bonus yang diterima perempuan sebesar £3.029 atau Rp49,7 juta.
Padahal CMI mengatakan gaji pokok laki-laki sudah lebih tinggi sekitar 25% dibandingkan perempuan.
Riset yang dilakukan terhadap 43.000 manajer ini mengungkap bahwa laki-laki dapat memperoleh £141.000 atau Rp2,3 miliar lebih banyak dalam seumur hidupnya.
Pada level senior, kesenjangan gaji pokok dan bonus semakin tinggi.
Bonus rata-rata direktur perempuan adalah £36.270, sedangkan laki-laki menerima £63.700.
"Eksekutif perempuan hanya mendapatkan tiga perempat dari gaji eksekutif pria dalam pekerjaan yang serupa. "
Kepala Eksekotif CMI, Ann Francke, mengatakan: "Meskipun ada upaya untuk memberikan kesempatan bagi perempuan untuk duduk di posisi atas, fakta ini menunjukan hal yang mengecewakan di mana proses tersebut tidak memiliki kemajuan berarti dan perempuan juga kehilangan banyak di tingkat senior.
"Perempuan adalah mayoritas tenaga kerja di level awal tapi masih kalah pada posisi teratas dan pembayaran gaji di level atas. Waktunya telah tiba untuk mengatasi situasi ini dengan lebih sistemik."
Dia mengatakan perusahaan nantinya akan kalah dalam hal pertumbuhan, keterlibatan karyawan, dan budaya manajemen yang lebih etis.
Pejabat pemerintah, Yvette Cooper, mengatakan: "Ini memalukan bahwa kesenjangan gaji malah lebih membesar daripada mengecil.
"Eksekutif perempuan hanya mendapatkan tiga perempat dari gaji eksekutif pria dalam pekerjaan yang serupa. Dan sekarang penelitian ini menunjukkan manajer perempuan hanya mendapatkan setengah bonus juga.
"Ini adalah kepentingan bisnis dan ekonomi agar bakat perempuan harus dihargai dan dipromosikan. Dan sudah saatnya bahwa perempuan cukup dihargai. Namun, sekali lagi, sepertinya keadaan malah terbalik."
