Pages

Sabtu, 20 Juli 2013

Sindikasi welcomepage.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal welcomepage // via fulltextrssfeed.com
"Miss Koordinasi Impor Harus Segera Diselesaikan"
Jul 20th 2013, 06:11

SEKTOR RIIL

Sabtu, 20 Juli 2013 13:11 wib

Dani Jumadil Akhir - Okezone

Ilustrasi. (Foto: Okezone)Ilustrasi. (Foto: Okezone)

JAKARTA - Menjelang lebaran idul fitri harga-harga kebutuhan pokok masih melonjak tinggi di pasar-pasar tradisional. Misalnya saja harga daging masih Rp100 ribu per kg, harga cabai Rp110 ribu per kg serta harga bawang merah Rp70 ribu per kg.

Sekjen Asosiasi Hortikultura Nasional (AHN) Ramdansyah mengatakan, masalah pangan ini menjadi isu nasional. Pemenuhan kebutuhan pangan menjadi jaminan bahwa negara telah menjalankan tugasnya sesuai amanah konstitusi.

"Ketahanan pangan secara langsung berdampak kepada ketahanan nasional. Rendahnya daya beli masyarakat karena harga kebutuhan pokok menjadi melangit dapat menyebabkan rakyat kekurangan gizi, kelaparan, kebodohan bahkan terjadi kekacauan sosial," kata dia di Jakarta, Sabtu (20/7/2013).

Menurut dia, persoalan ketahanan pangan ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Harga-harga pokok yang melangit menunjukkan lemahnya kinerja pemerintah untuk menjalankan perintah UU.

"Persoalan di Kementerian Pertanian misalnya, terkait dengan impor sapi belum menyurutkan harga daging yang masih tinggi. Lalu penunjukan lembaga pemerintah seperti Bulog untuk ikut menstabilkan harga pangan ternyata terkendala masalah teknis dan koordinasi antar Kementrian," katanya.

Padahal, menurut dia pada Mei lalu Menko Perekonomian Hatta Rajasa sudah menyetujui penambahan kuota daging dalam rangka pemenuhan kebutuhan lebaran 2013.

"Tetapi karena realisasi penambahan kuota daging baru terlaksana pada bulan Juli, sehingga tidak dapat mengatasi lonjakan harga. Bahkan ini juga yang dipertanyakan keseriusan Bulog untuk mengimpor 3.000 ton daging, tapi hanya baru terealisasi 12 ton saja sejak tanggal 16 kemarin," tegasnya.

Dengan begitu, pihaknya meminta kepada pemerintah untuk mementingkan kepentingan publik menjelang lebaran tahun ini. Target realisasi impor daging dan hortikultura untuk stabilitas harga tentunya sangat realistis.

"Miss koordinasi impor tentu saja harus diselesaikan di tingkat Menko. Kepentingan sesaat ini diharapkan rakyat sanggup membeli ketupat menjelang lebaran nanti," katanya.

"Kalau tidak rakyat terpaksa membeli ketupat tanpa sayur dan daging rendang diganti dengan rendang tahu atau tempe, itupun dengan catatan kedelai tidak tinggi," tukas dia.
()

Berita Selengkapnya Klik di Sini

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions