Pages

Selasa, 09 Juli 2013

Changes are afoot at Blogtrottr!
By popular request, we're bringing in paid plans with some cool new features (and more on the way). You can read all about it in our blog post.
GATRANEWS - KLIK GATRA BARU BICARA
GATRANEWS, Berita Politik dalam dan Luar Negeri // via fulltextrssfeed.com
'Killers' Film Thriller Kolaborasi Indonesia-Jepang
Jul 8th 2013, 16:04

Created on Monday, 08 July 2013 23:04 Published Date

Jumpa Pers Film Killers (GATRAnews/Venny Tania)Jakarta, GATRAnews - Satu lagi karya pembuat film Indonesia yang bersanding dengan talenta internasional terwujud lewat film Killers, yang akan dirilis di indonesia pada 31 Oktober 2013. Duo Mo Brothers (Timo Tjahjanto, Kimo Stamboel) yang menelurkan Rumah Dara dan ABC`s of Death, berdasarkan ide cerita dari Takuji Ushiyama, yang diperbarui lewat naskah oleh Timo. Killers diisi oleh bintang-bintang Indonesia dan Jepang seperti Kazuki Kitamura, Rin Takanashi, Oka Antara, Luna Maya, Ray Sahetapy, Epy Kusnandar, dan sejumlah pemain film lainnya.

Killers berkisah tentang seorang pembunuh berantai di Jepang yang menyebarkan video aksinya melakukan pembunuhan lewat internet. Seorang jurnalis Indonesia yang diperankan Oka Antara, menonton video tersebut kemudian lambat laun memancing sisi gelap dirinya ketika berhadapan dengan kejamnya kota Jakarta.

"Awalnya ide dari Ushiyama mengenai serial killer Jepang dan Indonesia yang berkompetisi mencari korban sebanyak mungkin.Kita coba riset ide cerita yang lebih serius dan realistis, naskah ditulis ulang Timo bareng Ushiyama," kata Kimo Stamboel dalam diskusi di acara Popcon Asia, Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Sabtu (6/7).

Kesuksesan Rumah Dara membuat Mo Brothers mendapatkan tawaran dari produser Jepang. Film yang juga diproduseri oleh Daniel Mananta ini menelan bujet 1 juta dolar. Lokasi syuting diambil di Tokyo (20 hari syuting), studio perusahan Nikatsu, dan Jakarta (30 hari). Film ini juga rencananya akan diputar di 5 negara selain Indonesia, yakni Jepang, Prancis, Hong Kong, Turki, dan Jerman.

Menurut Kimo, kendala dari film ini karena bujet yang tidak terlalu besar, waktu yang cukup mepet, dan sulitnya komunikasi dengan kru Jepang yang tidak lancar berbahasa Inggris. "Kita banyak belajar. Bahasa filmaker kita sadari ternyata sama dan kolaborasi jadi cukup menyenangkan," ujar Kimo.

Sementara itu Oka Antara juga mengaku harus menjalani reading naskah bersama Kazuki via Skype, bahkan melalui seorang penerjemah juga. "Katzuki bisa mentransportasikan dialognya lewat emosi, tapi gua harus nebak sendiri padahal porsi gua sama dia 30-35% film. Katzuki juga take scene dengan rekaman voice note gua ketika syuting. Gua beruntung dapet hasil syuting mentah dari sana jadi tahu segimana akting dan dialognya," jelas Oka.

Naskah Kilers sendiri ditulis dalam bahasa Inggris. Timo mengaku merasakan perbedaan besar antara mengarahkan para pemain film Indonesia dan Jepang. Pemain film Jepang disebutnya sangat lama mengulik dan mengajak sutradara berdiskusi tentang karakter. Kemudian improvisasinya juga hampir nol, namun lebih memudahkan pekerjaan editor. (*/Ven)

Berita Lainnya :

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions