Created on Wednesday, 24 July 2013 04:43 Published Date
Jakarta, GATRAnews - Ketua DPR RI, Marzuki Alie berpendapat, rendahnya kepercayaan publik terhadap DPR sebagai institusi politik sebagaimana hasil survei Indikator, dipicu berbagai hal.
"Saya nilai masyarakat tidak paham terhadap tupoksi DPR. Rakyat menilai DPR sebagai eksekutor, tapi ini keliru," dalih Marzuki di Hotel Kempinsky, Jakarta Pusat, Selasa petang, (23/7).
Selain itu, imbuh Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat ini, rendahnya kepercayaan publik terhadap DPR juga dikarenakan DPR tidak mempunyai akses untuk memperjuangkan aspirasi rakyat. Marzuki mencontohkan, di daerah pemilihannya (Dapil) terdapat jembatan yang rusak yang masih digunakan ribuan masyarakat untuk menyeberang dan sampai saat ini belum bisa diperbaiki, karena dirinya tidak mempunyai akses. Pasalnya, hal tersebut merupakan wewenang pemerintah meski konstituennya telah mengadukan kepadanya.
"Saya tidak punya pintu. Hak buget DPR hanya membahas, menerima, dan menolak. Kami tidak bisa merubah," keluhnya. Kemudian faktor lainnya, imbuh Marzuki, saat terjadi musibah atau bencana alam, maka yang paling dicari adalah anggota DPR sebagai wakil untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat. "Mana wakil kami? Karena masyarakat selalu menyampaikan yang dirsakannya kepada anggota DPR, bukan kepada pemerintah. Ini harus ditelusuri kenapa ini terjadi," ujarnya.
Berdasarkan survei Indikator yang dirilis Selasa petang, kepercayaan publik terhadap DPR lebih rendah dari presiden dan menteri. Dari 2.290 responden, hanya 41% yang mempercayai DPR sebagai institusi politik. Sedangkan kepercayaan publik terhadap presiden dan menteri masing-masing sebesar 68% dan 54%.
Meski demikian, kepercayaan publik terhadap DPR masih unggul dari kepercayaan publik terhadap partai politik (Parpol) dan politisi. Pasalnya, dua lembaga ini hanya mendapat kepercayaan publik masing-masing sebesar 31% dan 30%.(IS)
Berita Lainnya :
