Created on Thursday, 04 July 2013 13:14 Published Date
Jakarta, GATRAnews - Oknum anggota Polri dilaporkan sejumlah massa dari elemen buruh karena diduga melakukan tindakan pelecehan seksual saat massa melakukan gelar unjuk rasa tolak kenaikan BBM pada 1 Juli 2013 lalu di KBN Cakung. "Kami mau buat laporan terkait pelecehan seksual yang dilakukan anggota. Hari Bhayangkara ternoda oleh oknum kepolisian yang telah melakukan tindakan represif," tegas kordinator aksi, Jumisih saat dihubungi, Kamis (4/7).
Dia menuturkan ketika itu rekan-rekannya sedang melakukan aksi unras di sekitar KBN Cakung. Saat massa hendak bergerak ke jalan dihalang-halangi sejumlah petugas. "Demo dilarang di jalan, terjadi dorong-dorongan dengan polisi. Mobil komando ikut didorong. Akhirnya ricuh," ucap Jumisih.
Polisi kemudian melakukan tindakan represif sehingga terlibat dorong-dorongan dengan massa. Tidak hanya itu, beberapa buruh juga di pukul dan ditendang samapai diamankan oleh petugas. "Saya saat itu sedang orasi di mobil komando. Saya juga sempat mau diambil paksa tapi ditolong rekan buruh. Ada beberapa rekan yang ditarik, dan didorong serta dibanting," tutur Jumisih.
Saat 'kisruh' itulah, menurut Jumisih, dua rekan buruhnya telah dilecehkan. Payudara mereka dipegang dan diremas-remas oleh oknum polisi sementara itu tiga lainnya ikut dianiaya."Saat itu mayoritas, 99% massanya buruh perempuan. Kami mau melaporkan pelecehan seksual dan perbuatan tidak menyenangkan," pungkasnya. (WFz)
Berita Lainnya :