Created on Thursday, 04 July 2013 13:11 Published Date
Jakarta, GATRAnews - PT Aneka Tambang atau Antam (Persero), Tbk membantah pernyataan Pemerhati Pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara, Ahmad Subagja, yang menyebut proses rekrutmen Sutikno sebagai salah satu direksi Antam tak sesuai mekanisme aturan yang berlaku.
"Pemilihan dan penunjukan Direksi PT Aantam (Persero) Tbk telah melalui mekanisme yang sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku tentang Perusahaan Terbuka, yaitu melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)," tulis Corporate Secretary Division Head PT Antam Tbk, Tri Hartono dalam surat elektroniknya, Rabu, (3/7).
Menurutnya, proses nominasi maupun fit dan proper test yang dijalankan di Kementerian BUMN juga telah sesuai dengan peraturan yang berlaku, sehingga meminimalisir kemungkinan adanya intervensi dari pihak-pihak tertentu.
"Antam percaya, susunan direksi yang telah ditetapkan dalam RUPS 30 April 2013, adalah pilihan yang terbaik bagi pertumbuhan dan masa depan perusahaan, tanpa adanya intervensi dari pihak manapun," tandasnya.
Selain itu, Tri Hartono menegaskan, bahwa saat ini direksi Antam sangat solid dan tengah fokus untuk mempertahankan kinerja operasi, maupun kinerja proyek-proyek pengembangan di tengah situasi industri dan finansial global yang tidak menguntungkan Antam, seperti harga komoditas yang turun drastis, krisis finansial global yang belum membaik hingga saat ini.
Untuk itu, tandasnya, direksi dan manajemen berupaya segala cara untuk melakukan efisiensi, serta inovasi di segala lini untuk tetap mempertahankan kinerja operasi perusahaan agar tetap solid.
Menurutnya, kinerja perusahaan yang solid tersebut tercermin dalam capaian produksi dan penjualan komoditas Antam hingga akhir Mei 2013 yang masih sesuai target dan pencapaian target proyek-proyek pengembangan yang sesuai jadwal, biaya, dan kualitas (on shedule), on budget, dan on quality).
"Direksi Antam tetap solid dan harmonis untuk mempertahankan kinerja perusahaan," tandasnya.
Sebagai bukti bahwa kinerja Antam tidak merosot, ujarnya, Antam mendapat penghargaan dalam Alpha Southeast Asia dalam kategori Dukungan Manajemen IR Senior Terbaik dan Kepatuhan Terbaik pada Tata Kelola Perusahaan. Kemudian Indonesia Green Awards 2013 untuk kategori Pelestari Hutan, Pelestari Keaneka Ragaman Hayati, dan Pelopor Pengembangan Pangan.
"Penghargaan tersebut mencerminkan pengakuan pihak eksternal terhadap pencapaian dan kinerja Antam selama ini," dalihnya.
Sementara terkait dengan kinerja saham perusahaan, ujarnya, secara fundamental Antam sangat baik, pergerakan harga saham di pasar modal saat ini lebih ditentukan oleh banyak faktor, pada umumnya pasar modal bersifat terbuka, di mana investor bisa melakukan transaksi untuk investasi dan spekulasi, dinamika perekonomian global, dan rumors di pasar modal masih menjadi faktor-faktor yang lebih dominan, selain faktor demand dan supply di pasar komoditas dunia.
"Bila memperhatikan kondisi indeks saham lainnya, terlihat jelas bahwa isu disharmoni ini tidak menjadi penyebab pergerakan harga saham Antam akhir-akhir ini," paparnya.
Sebelumnya, Ahmad Subagja mengaku mempunyai catatan tentang proses fit and proper test (FPT) sebelum Sutikno ditetapkan sebagai salah seorang direksi PT Antam Tbk dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Menurutnya, FPT tersebut digelar di Kementerian BUMN dan data tersebut dibenarkan salah seorang calon yang mengikuti FPT tersebut. "Panelisnya antara lain, Deputy Bidang Industri Primer Kementerian BUMN, Zamkhani; Asisten Deputi 1 Kementerian BUMN, Sumyana Sukandar; dn Sekretaris Kementerian BUMN, Imam A Putro," ujar Subagja.
Kabar yang mencuat di kalangan Kementerian BUMN, bahwa para calon direksi yang mengikuti FPT tersebut antara lain, Dody Martimbang, Carry F Mumbuna, Tedy Badrujaman, Hari Wijayanto, Agus Yulianto, Hendra Santika, Kartobi, Made Surata,n dan Sutikno.
Menurutnya, ini merupakan FPT terakhir yang dilakukan Kementerian BUMN. Awalnya, ada sekitar 67 calon direksi berasal dari senior manajer, direktur anak perusahaan, dan seluruh kepala unit PT Antam Tbk yang mengikuti FPT.
Dari jumlah itu terjaring 34 orang. Kemudian mengerucut kembali menjadi 24 orang, hingga penjaringan terakhir menjadi 8+1 calon direksi. Adapun nama Sutikno muncul diakhir penjaringan tanpa mengikuti tahapan seleksi awal.
Namun, kata Subagja, di antara 9 calon direksi yang mengikuti penjaringan dari awal, hanya Sutikno yang mengikuti FPT, yakni pada FPT terakhir. Bahkan dari sekian banyak calon direksi yang mengikuti FPT, hanya Sutikno yang bukan dari jajaran Antam Tbk. (IS)
Berita Lainnya :
