Hingga Juli 2013 virus corona sudah menewaskan 44 orang.
Daya sebar virus corona yang muncul tahun lalu dianggap belum sebesar yang dikhawatirkan dan karenanya tidak dikategorikan sebagai ancaman global.
Kesimpulan ini didapat para ilmuwan setelah meneliti 55 kasus virus corona, yang hasilnya dimuat di jurnal ilmiah The Lancet.
Para ilmuwan di Pasteur Institute di Paris mencoba menghitung jumlah rata-rata orang yang terkena virus ini dari penderita.
Makin tinggi orang yang tertular berarti virusnya makin ganas dan makin besar pula potensinya untuk menjadi ancaman global.
Tingkat penularan virus corona, berdasarkan uji coba di Paris ini, adalah 0,69 orang.
Artinya tiga pasien yang terserang virus corona hanya menulari dua orang lainnya.
"Dengan tingkat penularan seperti itu, maka virus corona belum akan menyebabkan epidemi," kata Profesor Arnaud Fontanet dari Pasteur Institute.
Namun virus bisa bermutasi yang berarti virus yang tadinya dianggap jinak bisa menjadi virus ganas.
Virus corona mirip dengan virus yang menyebabkan penyakit pernafasan akut (SARS) dan flu biasa.
Pada akhir 2002 daya tular virus SARS pada tahap awal adalah 0,8 namun kemudian bermutasi dan dengan cepat menyebar.
Penularan di kalangan manusia hanya memerlukan waktu beberapa bulan.
Tercatat ada 8.273 kasus SARS di seluruh dengan jumlah kematian akibat virus ini 775.
Untuk virus corona, kasusnya 77 sementara korban meninggal akibat virus ini mencapai 44 orang.