Pages

Kamis, 15 Mei 2014

Sindikasi welcomepage.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal welcomepage 
Grow your customer base.

Start a lead gen campaign on LaunchBit and cost-effectively grow your company today!
From our sponsors
MAKI Nilai Pengadaan TNKB di Korlantas Polri Janggal
May 14th 2014, 16:53

JAKARTA - Pengadaan lelang Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB), di Korlantas Mabes Polri dinilai janggal. Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, menduga lelang TNKB sengaja diarahkan untuk dimenangkan PT Indoaluminium Intikarsa Industri (PT III).
 
Tender pengadaan bahan baku TNKB oleh Korps Lalu Lintas Polri tahun anggaran 2014 senilai Rp400 miliar diduga penuh rekayasa untuk memenangkan salah satu perusahaan. Hal ini, menurut Boyamin, terlihat dari proses lelang yang bertele-tele hingga empat kali.
 
Pada tahap I, dia mengatakan, tender yang dilakukan Juni 2013 lelang pengadaan mencakup materill plat TNKB terdiri dari immaterial bahan dasar, embossing huruf dan angka serta warna cat pada huruf dan angka  Namun, lelang tahap I pertama ini dinilai gagal karena peserta kurang dari tiga peserta.
 
Lelang yang dibuka di situs lpse Polri tersebut kemudian diulang pada 15 Agustus 2013. Lelang tahap II dengan harga perkiraan sendiri (HPS) Rp200.688.784.015 hanya mencakup materil dasar pelat TNKB, tanpa pencetakan embossing huruf dan angka. Pencetakan embossing huruf dan angka dilelang tersendiri.
 
Lelang tahap II, lanjutnya, diikuti 18 peserta. Di antaranya, PT Wilar Megatronik (nilai penawaran Rp149.775.627.750), PT Mitra Alumindo Selaras (184.820.248.618), dan  PT Uptrans Teknologi yang melakukan KSO dengan PT Indoaluminium Intikarsa Industri (Rp192.136.612.900).
 
Setelah melakukan evaluasi penawaran, administrasi, dan teknis, tanggal 19 September 2013, PT MAS dinyatakan sebagai pemenang. Namun, panitia lelang kemudian membatalkan kemenangan tersebut.
 
Kemudian, kata Boyamin, lelang tahap III dilaksanakan pada November 2013. Lelang tahap III ini untuk pengadaan materiil  bahan baku TNKB tanpa percetakan embossing huruf dan angka serta dibuat dalam bentuk delapan paket dan empat item bagian wilayah Polda. HPS-nya menjadi Rp116.448.520.566.86. Diikuti oleh 26 Peserta. Diantaranya, PT Indalex, PT Indoaluminium Intikarsa Industri, PT Alfo Citra Abadi, dan PT Mitra Alumindo Selaras.
 
Pada 11 Desember 2013, panitia secara eletronik mengumumkan urutan pemenang yakni PT Mitra Alumindo Selaras, PT Alfo Citra Abadi, PT Indoaluminium Intikarsa Industri, dan PT Indalex.
 
"Anehnya, panitia lelang tidak menyajikan harga penawaran masing-masing penyedia. Panitia Lelang juga tidak menyajikan berita acara hasil evaluasi lelang dan pengumuman lelang melalui surat," kata Boyamin Saiman dalam pers rilisnya, Rabu (14/5/2014).
 
Kemudian, lanjut Boyamin, dilakukan Lelang tahap IV, pada 13 Februari hingga 28 Februari 2014 diikuti 32 peserta dengan HPS Rp431.916.830.025. Perusahaan yang ikut dan kemudian memasukkan penawaran di antaranya, PT San He Asia, PT Mitra Alumindo Selaras, PT Indoaluminium Intikarsa Industri, dan PT Alfo Citra abadi.
 
"Saat pembukaan dokumen penawaran peserta diumumkan, Pokja tidak mncantumkan harga penawaran alias nol," ungkap Boyamin.
 
Bonyamin menambahkan, baru pada 10 Maret 2014, panitia lelang menyertakan harga penawaran. PT Alfo Citra Abadi (Rp328.148.775.000), PT San He Asia (Rp345.815.087.526), PT Indoaluminum Intikarsa Industri (Rp398.287.690.270), dan PT Mitra Alumindo Selaras (Rp404.236.384.398).
 
"Waktu lima hari hingga diumumkan harga penawaran peserta diduga bisa untuk terjadinya penyimpangan. Lalu lelang tahap IV ini kemudian dimenangkan oleh PT Indoaluminum Intikarsa Industri. PT San He Asia yang nilai penawarannya lebih rendah dikalahkan oleh panitia dengan alasan jaminan penawaran berasal dari asuransi. Pengguguran PT San He menyalahi Perpres No 70 Tahun 2012 dimana jaminan penawaran dapat berasal dari bank maupun asuransi," kata Boyamin. 
 
Selain itu, kata Bonyamin PT Indoaluminum Intikarsa Industri pada lelang sebelumnya hanya menjadi KSO dari PT. Uptrans Teknologi.
 
"Kemenangan perusahaan yang core bisnisnya alumunium foil seperti bungkus rokok dan makanan semakin janggal karena mendapat dukungan dari PT Metalindo Teratai Putra untuk membentuk bahan baku sheet menjadi bahan dasar materiil TNKB. Padahal, PT MTP  yang memiliki pabrik di Cileungsi Bogor ini konsennya membuat tabung gas dan penyuplai bahan dasar mata uang koin.  Jadi kalau Wakakorlantas mengatakan Negara bisa menghemat Rp92 miliar lebih sangat konyol. Karena PT San He Asia jauh lebih murah. Ini permainan retorika apa," terang Boyamin.
 
MAKI berencana melaporkan kejanggalan tender TNKB ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).
(ful)

Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions