KULONPROGO – Jenazah Guru Besar Perguruan Pencak Silat Seni Beladiri Tangan Kosong (PPS Betako) Merpati Putih, Almarhum Porwoto Hadi Poernomo, yang dikenang dengan Mas Poeng (70) dimakamkan di TPU Bulu, pedukuhan Ngulakan Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kulonprogo.
Ratusan pesilat khususnya anggota Merpati Putih hadir untuk memberikan penghormatan terakhir.
Mas Poeng meninggal dunia Jumat 23 Mei 2014 di salah satu rumah sakit di Ghuangzou, Cina.
Dia sempat mendapatkan perawatan medis selama empat hari, akibat penyakit kanker paru-paru yang dideritanya. Sebelumnya, dia juga sempat dirawat di RS Dharmais, Jakarta.
Jenasah pendiri Merpati Putih ini tiba di bandara Adisutjipto Yogyakarta dan langsung dibawa ke rumah duka.Ratusan pelayat termasuk para pesilat Merpati putih, ikut mensalatkan.
"Kita sangat kehilangan, beliau adalah bapak teman kami yang humoris tetapi sangat tegas," jelas Ketua Umum Merpati Putih, Taufan Eko Nugroho Rotorasiko, disela pemakaman, Kamis (29/5/2014).
Almarhum merupakan putra pertama dari 12 bersaudara pasangan Saring Hadi Poernomo dan Sainah. Dia bersama dengan adiknya almarhum Budi Santoso Hadi Poernomo mendirikan PPS Merpati putih, hingga memiliki 11 pengurus daerah dan 93 cabang.
Bahkan, ada sembilan cabang di luar negeri seperti di Jepang, Australia, Belanda, Perancis, Malaysia Filiphina, sampai di Afrika.
"Beliau telah membuat pencak silat sebagai seni beladiri tradisional mendunia. Ini yang akan kita kembangkan agar Merpati Putih bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat dan negara," kenangnya.(fid)
(Kuntadi/Koran SI/ahm)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
