Beban bunga perusahaan tambang Bakrie melonjak 68,8 persen. (Ilustrasi: Okezone) JAKARTA - Perusahaan tambang batu bara milik Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatatkan penurunan pendapatan pada periode semester I-2014.
Selain itu, beban bunga dan keuangan perseroan juga mengalami kenaikan sampai 68,89 persen menjadi USD505,99 juta per akhir Juni 2014 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, USD299,2 juta.
Emiten ini mencatatkan penurunan sebesar 14,75 persen menjadi USD1,58 miliar pada enam bulan pertama tahun 2014, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya USD1,86 miliar.
Alhasil, laba bruto perseroan juga mengalami penurunan menjadi USD314,75 juta dari sebelumnya USD373,9 juta. Demikian terungkap dalam laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (3/8/2014).
Begitu juga dengan laba usaha perseroan turun menjadi USD110,96 juta dari sebelumnya USD141,6 juta. Tapi, perseroan berhasil mencatat laba neto yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD168 juta. Di mana pada periode yang saham tahun sebelumnya, perseroan mencatatkan rugi sampai USD248,59 juta.
Positifnya laba bersih perseroan terjadi akibat Bumi Resources telah menjual 19 persen sahamnya di PT Kaltim Prima Coal (KPC).
Penjualan ini dilakukan kepada CFL, yang merupakan perusahaan terafiliasi dari China Investment Corporation (CIC). Penjualan tersebut mengurangi kepemilikan Perusahaan dari 65 persen menjadi 51 persen, setelah memperhitungkan penyelesaian atas wesel tagih
Selisih antara nilai buku dan hasil penjualan diakui sebagai laba atas pelepasan investasi pada entitas anak senilai USD746,94 juta.
Dampak negatif dari penjualan saham KPC ini adalah total asetnya mengalami penurunan menjadi USD6,76 miliar daru sebelumnya sebesar USD7 miliar. (wdi)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.