Puing-puing MH17 di Ukraina. (News Corp)
Liputan6.com, Donetsk - Guna mengungkap bagaimana terjadinya kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH17 di Ukraina timur, peneliti dari Belanda menggunakan media jepretan foto dari lokasi jatuhnya burung besi itu. Ratusan gambar yang belum pernah dilihat sebelumnya, akan dirangkai dalam penyelidikan yang sangat sensitif itu.
Media Australia News Corp seperti dimuat News.com.au, Jumat (2/8/2014) mengungkap, tim dari Belanda itu sedang mencoba merekonstruksi menjelang dan setelah jatuhnya Boeing 777 itu pada 17 Juli.
Para petugas yang berada di Amsterdam itu disebutkan menggunakan hampir 200 foto dan video, yang diambil dari postingan publik ke situs khusus polisi Belanda. Polisi mengatakan, gambar yang telah dikirim warga masih dikumpulkan, sehingga terlalu dini untuk mengatakan apa saja yang telah diterima.
Namun mereka mengemukakan telah menerima gambar pesawat jatuh dan saat di darat setelah ditembak di Ukraina Timur.
"Peneliti juga mencari gambar dan video dari lokasi kecelakaan sebelum pesawat itu jatuh, dalam upaya mengumpulkan adegan terkait insiden itu," ujar juru bicara polisi Belanda Lisette Koning.
Lanjut Koning, para peneliti ingin melihat gambar awal tahun ini dan tahun lalu dari daerah yang sama.
"Kami telah meminta orang-orang untuk meng-upload video dan gambar dari waktu sebelum kecelakaan, saat kecelakaan dan setelah kecelakaan," beber Koning.
Rencananya, sambung Koning, tim tersebut akan merekonstruksi kejadian kecelakaan MH17 serinci mungkin.
"Kami akan merekonstruksi dari situs, bagaimana situs itu sebelum kecelakaan, saat kecelakaan dan setelah kecelakaan," jelas Koning.
Pemerintah Belanda mengatakan, gambar tersebut juga akan membantu dalam proses identifikasi korban dan barang-baran pribadinya.
Sejauh ini, pemerintah Belanda telah merevisi jumlah korban asal Belanda menjadi 196. Salah satu dari mereka memiliki kewarganegaraan ganda. Departemen Kehakiman Belanda menyatakan hal itu karena dalam paspor penumpang tersebut juga berkewarganegaraan Malaysia.
Upaya untuk melakukan pencarian penuh dan misi pemulihan serta investigasi di lokasi jatuhnya burung besi yang membawa 298 orang itu terhambat karena ada bentrokan. Ini menyebabkan para peneliti yang akan melakukan investigasi dan mengambil sekitar 80 jenazah sulit mencapai zona kecelakaan.
Sejauh ini baru 1 jasad yang telah diidentifikasi, yakni berjenis kelamin laki-laki asal Belanda. Namun identitasnya belum diungkap ke publik.
Sebuah tim beranggotakan 200 ahli identifikasi juga telah dikerahkan untuk mengevakuasi dan mengidentifikasi para korban dalam penerbangan MH17. 38 Di antaranya berasal dari Australia.
Baca Juga:
Tim Pencari Temukan 227 dari 298 Potongan Jasad Korban MH17
80 Jasad Penumpang Masih Berada di Lokasi Jatuhnya MH17
Pertama Kali, Jasad Korban MH17 Berhasil Diidentifikasi
(Sss)
(Tanti Yulianingsih )