Tentara Thailand lakukan penjagaan (Foto: Reuters) BANGKOK - Krisis politik Thailand terus berkecamuk dan berlanjut di bawah kekuasaan militer. Upaya Militer Thailand melakukan rekonsiliasi untuk pemilu diprediksi akan memakan waktu sekira satu tahun.
"Proses rekonsiliasi antara faksi politik dan reformis akan memakan waktu sekira satu tahun dan setelah itu baru akan dilaksanakan pemilihan umum (pemilu)," tutur pemimpin militer Thailand Prayuth Chan-ocha, seperti dikutip Reuters, Jumat (30/5/2014).
Prayuth menambahkan, semua pihak harus bekerja sama dan berhenti memprotes rencana militer untuk membuat keberhasilan di Thailand. Cukup banyak waktu terbuang akibat konflik tersebut.
Pascakudeta yang terjadi di Thailand, pihak angkatan bersenjata didesak untuk segera menyelenggarakan pemilu. Desakan muncul karena kekhawatiran masyarakat Thailand apabila militer memimpin negeri Gajah Putih itu.
Namun, militer menganggap pemilu Thailand akan mustahil diselenggaran dalam waktu dekat. Pihak Militer juga menegaskan tidak memiliki ambisi untuk menguasai Thailand.
Sebelumnya, Prayuth berjanji akan mengembalikan Thailand ke tangan rakyat apabila kondisinya sudah benar-benar stabil.(ang) (ade)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.