Penyelidik Malaysia kini sedang menginvestigasi dugaan kesengajaan seseorang di kokpit mematikan sistem komunikasi dan mengalihkan MH370 dari rute yang ditentukan -- menuju Beijing.
Liputan6.com, Sydney - Hampir 3 bulan berlalu, pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 belum juga ditemukan. Pencarian yang dilakukan tim Australia dinyatakan telah berakhir tanpa hasil.
Pusat Kordinasi Tim Gabungan Pencarian Pesawat yang dipimpin Australia (Joint Agency Co-ordination Centre/JACC) menyatakan, pencarian pesawat berpenumpang 239 orang itu gagal.
"Biro Transportasi Keselamatan Australia ((Australian Transport Safety Buereau/ATSB) telah menyampaikan bahwa hasil pencarian di lokasi ditemukannya sinyal ping, dianggap telah selesai. Dan dari analisa profesional, area itu kini tidak lagi dianggap lokasi keberadaan jatuhnya MH370," demikian pernyataan JACC, seperti dikutip dari BBC, Jumat (30/5/2014).
Dijelaskan, pencarian oleh drone atau kapal selam tak berawak Bluefin-21 telah berakhir sejak eksplorasi diluncurkan awal April setelah terdeteksinya sinyal ping. Dan data pencarian telah dianalisa.
"Hasilnya JACC menyatakan tak ada tanda puing pesawat yang ditemukan kapal selam tak berawak," jelas JACC. Ping tidak berasal dari data pesawat atau cockpit voice recorders namun berasal dari beberapa sumber lain buatan manusia yang tak terkait dengan MH370.
Pernyataan serupa disampaikan Direktur Teknik Kelautan Angkatan Laut AS, Michael Dean. Dia menjelaskan, semua pihak berwenang dari semua negara yang terlibat pencarian menyimpulkan bahwa ping yang pernah terdeteksi itu tak berasal dari MH370.
"Teori terbaik kami pada saat ini adalah ping-ping tersebut diduga adalah suara yang dihasilkan kapal...atau dalam perangkat elektronik Towed Pinger Locator," ujar Dean, seperti dilansir CNN.
Mendengar pengumuman tersebut, Danica Weeks, istri dari salah satu penumpang MH370 bernama Paul Weeks, sangat terpukul. Dia tak bisa menerima kesimpulan tersebut. "Perkembangan terakhir yang didapat menjadi tamparan di wajah saya sendiri," ungkap Weeks, yang diwartakan ITV.
Kapal survei China, sementara itu, Zhy Kezhen, tengah memetakan area laut sebagai langkah awal dalam proses pencarian selanjutnya. Pencarian MH370 direncanakan akan dilakukan mulai Agustus. Proses pencarian akan berlangsung selama 12 bulan ke depan.
Pesawat MH370 hilang pada 8 Maret 2014 saat perjalanan dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju Beijing, China. Hingga kini jejak pesawat belum diketahui. Sebanyak 239 penumpang, yang sebagian besar berasal dari China, pun tak diketahui keberadaan.
(Rizki Gunawan) ;