Militer Thailand siaga kudeta (Foto: Reuters) BANGKOK - Militer Thailand terus memperketat pengawasan terhadap media. Dilaporkan sekira 200 situs sudah diblokir, termasuk Facebook dan beberapa stasiun televisi.
Pemblokiran terhadap media ini dilakukan setelah lebih dari 120 politikus, aktivis dan kalangan akademik dibebaskan oleh militer Thailand. Sebelumnya, sekira 120 orang itu ditahan ketika militer Thailand melakukan kudeta 22 Mei 2014 lalu.
"Kami sudah memblokir Facebook untuk sementara dan kami akan melakukan pertemuan dengan sosial media lainnya, seperti Twitter dan Instagram untuk minta kerja sama dari mereka," ujar Menteri Informasi dan Teknologi Thailand Surachai Srisaracam, seperti dikutip Reuters, Kamis (29/5/2014).
"Saat ini ada kampanye untuk mendorong warga melakukan protes. Militer membutuhkan kerja sama dari sosial media agar media menghentikan mereka menyebarkan pesan kritis mengenai kudeta," lanjutnya.
Sebelumnya, media cetak dan elektronik sudah diinstruksikan untuk menahan kritik atas kudeta tersebut.
Sementara peningkatan penjagaan keamanan militer Thailand mulai menurun. Hal ini berdasarkan laporan Warga Negara Indonesia (WNI) bernama Manda Elista yang sedang berada di Bangkok.
Menurut Manda, situasi di Bandara Suvarnabum, terlihat tampak aman. Tidak ada penjagaan yang berlebihan yang dilakukan oleh pihak Militer Thailand.
Sejumlah penerbangan dikabarkan juga tidak mengalami hambatan. Sejumlah turis dikabarkan mulai berdatangan ke Negeri Gajah Putih meskipun Thailand sedang menghadapi krisis politik. (faj)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.