Rodrigo Machado (Foto: Ist) TURIN – Dikutuk, mungkin banyak orang beranggap seperti itu kepada Benfica menjelang perhelatan partai puncak Europa League antara Benfica kontra Sevilla beberapa saat lagi. Namun bagi striker Benfica Rodrigo, timnya akan mematahkan anggapan tadi di atas rumput Juventus Stadium.
Memang klub yang berdiri pada 28 February 1904, sudah puasa gelar selama lebih dari 50 tahun. Maka dari itu semangat yang dibawa pun sudah pasti besar guna mengakhiri masa paceklik gelar.
Masih hangat di ingatan ketika pada partai puncak tahun lalu di kompetisi yang sama, Benfica menyerah 2-1 dari Chelsea yang kala itu di tangani oleh Rafa Benitez sebagai pelatih caretaker. Kekalahan tersebut sekaligus membuat tim arahan Jorge Jesus menambah panjang penantian mereka mengangkat trofi Eropa menjadi 52 tahun.
Bagi Rodrigo sendiri, tekad untuk mengakhiri puasa gelar tentu lebih besar tahun ini dibandingkan sebelumnya. Keyakinan tim yang sedang memuncak tentu menjadi tambahan motivasi mereka di atas lapangan nanti.
"Ide yang menyebut kami dikutuk berawal dari media. Kenyataannya tidak ada seorangpun di dalam tim ini yang mengkhawatirkan hal tersebut, kami tidak percaya tahayul dan tidak berada dalam tekanan," tutur Rodrigo, dilansir Goal, Kamis (15/4/2014).
"Kami akan masuk ke lapangan dengan tenang dan memainkan sepakbola kami. Saya tidak grogi sama sekali, pertandingan ini bagi saya sama seperti pertandingan lainnya," lanjutnya.
Pemain yang didatangkan dari Real Madrid pada musim panas 2010 ini telah menjelma sebagai ujung tombak klub yang bermarkas di Estadio da Luz. Sepanjang musim 2013/2014 ia telah mencetak 18 gol di seluruh kompetisi.
Bagaimanapun juga bagi pemain kelahiran Spanyol ini mengakui peran sang pelatih, Jorge Jesus sangat krusial dalam perjalanan mereka di Europa League. Ia banyak membantu dalam proses adaptasi di awal kedatangannya di Benfica.
"Saya tiba disini (Benfica) saat saya masih sangat muda, saya telah berkembang sebagai seorang pemain dan pelatih sangat membantuku dalam proses adaptasi," tambah sang ujung tombak.
"Tanpa diragukan lagi, ini adalah musim ketiga saya, sekaligus yang terbaik sepanjang karier saya. Baik itu dari perolehan gol, kualitas permainan dan kepercayaan diri. Saya telah bekerja untuk tim dan kami memiliki musim yang hebat," tuntas penyerang berusia 23 tahun. (acf)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda. This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
