TIMUR TENGAH
Jum'at, 27 September 2013 23:04 wib
Andreas Gerry Tuwo - Okezone
Foto: Orange
KAIRO – Guru di Mesir hampir dipenjara karena menolak memutarkan lagu pro-militer. Namun Menteri Pendidikan Mesir Mahmoud Abdul Nasr, menghentikan penyelidikan terhadap lima guru tersebut.
Penyelidikan terhadap kelima guru tersebut terjadi ketika dinas pendidikan memergoki tidak diputarnya lagu pro-militer Mesir di sekolah dasar Mahala. Kelima orang guru tersebut diketahui mengajar di sekolah tersebut.
Wakil Menteri Pendidikan di Gharbiya, Fatma Khedr, yang mengatahui adanya penolakan itu langsung melakukan pemeriksaan intensif pada kelima guru tersebut. Menurutnya, lagu yang berjudul Teslam al-Ayadi ditolak diputar saat upacara pagi di Mahala. Demikian dilaporkan Ahram, Jumat (27/9/2013).
Menurut media lokal Mesir, penyelidikan terhadap kelima guru ini langsung memicu protes besar di Gharbiya. Demo tersebut dihelat para orang tua murid yang marah akibat sikap semena-mena dari Dinas Pendidikan Mesir.
Setelah mempelajari insiden tersebut, Menteri Pendidikan Mesir Abdul Naser langsung memerintahkan dihentikannya penyelidikan. Dia mengaku terkejut dengan adanya pemeriksaan tersebut dan mengatakan hanya mengizinkan lagu kebangsaan Mesir saja yang dimainkan pada upacara pagi.
Lagu Teslam Al-Ayad diketahui sangat kontroversial, lagu ini dirilis selang beberapa hari dari jatuhnya mantan Presiden Mohamed Morsi. Lirik lagu ini juga terlihat memuja militer Mesir dan banyak pihak menganggap lagu ini merupakan bentuk intervensi baru dari militer Mesir pada kelompok pendukung Morsi, Ikhwanul Muslimin. (faj)
Berita Selengkapnya Klik di Sini