Pages

Kamis, 26 September 2013

BBCIndonesia.com | Berita
// via fulltextrssfeed.com 
Pay Off Debt Faster

Tackle your debt and protect your credit with our free online tools.
From our sponsors
Iran serukan dunia bebas senjata nuklir
Sep 26th 2013, 15:08, by BBC Indonesia

Hassan Rouhani

Hassan Rouhani ingin Israel ratifikasi traktat nonproliferasi nuklir.

Presiden baru Iran, Hassan Rouhani, mengatakan semua negara di dunia seharusnya tidak dibolehkan memiliki senjata nuklir.

Pernyataan ini dikeluarkan menjelang pertemuan langsung tingkat tinggi antara pejabat Iran dan Amerika Serikat soal program nuklir Teheran.

"Tak boleh ada negara yang memiliki senjata nuklir, karena tak ada satu pihak pun yang berhak mempunyai senjata-senjata yang salah ini," kata Presiden Rouhani.

Dalam debat tentang perlucutan senjata nuklir di PBB, Presiden Rouhani juga mengatakan bahwa Israel harus menandatangani Traktat Nonproliferasi Nuklir, sebagai upaya mewujudkan kawasan Timur Tengah yang bebas nuklir.

Perjanjian internasional ini ditujukan untuk membatasi kepemilikan senjata nuklir.

Sebagian besar negara meratifikasi perjanjian tersebut dan Israel menjadi satu-satunya negara di Timur Tengah yang tidak menandatangani perjanjian tersebut.

"Tak boleh ada negara yang memiliki senjata nuklir, karena tak ada satu pihak pun yang berhak mempunyai senjata-senjata yang salah ini."

Sebelumnya Presiden Rouhani mengatakan ia ingin Klik penyelesaian persoalan nuklir Iran bisa dicapai dengan negara-negara besar dalam tiga hingga enam bulan ke depan.

Dalam wawancara dengan koran The Washington Post, Rouhani mengatakan batas waktu perlu dimasukkan dalam pembahasan program nuklir Iran.

"Makin pendek waktunya, makin baik. Keinginan Iran adalah tiga bulan. Kalau pun tercapai dalam enam bulan, itu juga baik. Jadi, harapannya adalah selesai dalam hitungan bulan, bukan tahun," kata Rouhani.

Hubungan Iran-Amerika mengalami ketegangan selama bertahun-tahun, namun ia menyatakan kalau ada kesempatan pertemuan antara dirinya dan Presiden Obama, ia dan Obama akan "melihat masa depan".

"Pertukaran catatan dan surat di antara kami semuanya mengarah ke sana dan akan terus ke sana," jelas Rouhani.

"Kami memerlukan titik awal dan menurut saya titik awal itu adalah masalah nuklir," tegasnya.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions