KULTUR, budaya, dan situasi negara setempat memegang pengaruh penting bagi busana warganya. Tidak saja dalam busana kontemporer, tapi juga busana muslim.
Hal itu pun disadari betul oleh Dian Pelangi yang melanglang buana memamerkan keindahan rancangannya ke berbagai negara. Untuk menarik ketertarikan penduduk setempat akan desain yang dibawanya, dia sengaja menawarkan busana sesuai dengan kebutuhan dan kultur yang ada di negara tersebut.
"Setiap negara itu beda model. Jadi saya selalu membedakan antara busana yang dibawa ke Australia, Eropa, dan Timur Tengah," tutur Dian Pelangi di Jakarta, belum lama ini.
Dikatakan Dian bahwa desain yang dibawanya selalu mengikuti kebutuhan dan kultur warga setempat. Kultur itulah yang kemudian dipelajari dan dituangkan dalam rancangannya.
"Kalau di Eropa kan dingin, jadi mereka cenderung pakai yang tebal. Makanya saya juga bikin busana yang tebal, sehingga bisa dipakai saat musim dingin. Kalau Timur Tengah mereka sukanya yang warna-warna gelap," sambung Dian.
Mengenai cutting, Dian bercerita bahwa tiap negara juga memiliki taste yang berbeda. Karenanya, hal itu pun senantiasa dipikirkan Dian ketika mencipta busana.
"Cutting kalau untuk Timur Tengah itu loose, kalau Eropa lebih tebal dan ditumpuk-tumpuk dalemannya. Terkadang sampai empat lapis. Sementara Australia muslimahnya suka dengan gaya yang lebih girly," bebernya. (ind)
