ENERGI
Rabu, 10 Juli 2013 11:35 wib
Dani Jumadil Akhir - Okezone
ilustrasi: (foto: Okezone)
JAKARTA - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyatakan akan mengundang PT Pertamina (Persero) untuk membahas penundaan pemasangan Sistem Monitoring Pengendalian (SMP) dengan alat Radio Frequency Indentification (RFID).
"Kami akan mengundang Pertamina secara resmi hari Senin depan, untuk mempertanyakan kesiapan pemasangan RFID yang diundur-undur, dan apa kendalanya," ungkap Direktur BBM BPH Migas Djoko Siswanto kepada Okezone, Jakarta, Rabu (10/7/2013).
Djoko menjelaskan, beberapa hari lalu pernah bertanya kepada pihak Pertamina secara informal mengenai kesiapan pemasangan RFID.
"Waktu itu juga saya pernah tanya, jawaban mereka menunggu persiapan instalasi pemasangan RFID di SPBU, kalau semuanya sudah terpasang baru pemasangan RFID tag di kendaraan, itu membutuhkan waktu," jelas Djoko.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menyatakan kembali menunda pemasangan Sistem Monitoring Pengendalian (SMP) dengan alat Radio Frequency Indentification (RFID) untuk kendaraan setelah Lebaran 2013, dari rencana semula awal Juli.
"Pemasangan RFID kita lihat situasinya setelah Lebaran. Kita tunda setelah Lebaran, tapi walau ditunda pemasangannya target selesainya pemasangan RFID ini tetap yakni pada Juli 2014," ujar Vice President Fuel Marketing Pertamina Muhammad Iskandar.
Seperti yang diketahui, pemasangan RFID dilakukan secara bertahap dengan jumlah 5.027 lebih SPBU seluruh Indonesia, mulai pemasangan pertama di SPBU Jabodetabek. Dipasang pada 100 juta kendaraan dan 5.027 lebih di SPBU 33 provinsi. Dengan pembagian 11 juta mobil penumpang. 80 juta motor, tiga juta bus, enam juta truk. (wan) (wdi)
Berita Selengkapnya Klik di Sini