Pages

Jumat, 12 Juli 2013

BBCIndonesia.com | Berita
// via fulltextrssfeed.com
Pejabat kunci tentara Suriah dibunuh
Jul 12th 2013, 09:35, by BBC Indonesia

syria

Kekhawatiran meningkat terkait penggunaan senjata berat di Suriah.

Seorang anggota tentara pembebasan Suriah yang memegang posisi kunci dilaporkan telah dibunuh oleh lawannya yang diduga terkait dengan kelompok al-Qaida.

Kamal Hamami, yang juga dikenal dengan nama Abu Bassel al-Ladkani, adalah anggota Dewan Agung Militer dan tengah menemui para anggota Negara Islam Irak dan wilayah Suriah "membahas rencana pertempuran" ketika insiden terjadi, kata juru bicara tentara pembebasan Suriah, Qassem Saadeddine.

Juru bicara ini mengatakan ia menerima telepon dari sebuah kelompok yang mengatakan mereka membunuh Kamal Hamami.

"Negara Islam menelepon saya dan mengatakan mereka membunuh Abu Bassel dan mereka akan membunuh semua anggota Dewan Agung Militer," katanya kepada kantor berita Reuters.

Insiden ini merupakan bagian dari konflik militer yang kian memuncak antara kaum moderat dan Islamis.

Sementara wartawan BBC Paul Woods mengatakan perang saudara yang terjadi saat ini separuh berlatar belakang ideologi dan separuhnya lagi karena kepentingan semata.

Tentara Pembebasan Suriah dibentuk tahun 2011 oleh para desertir tentara dan bermarkas di Turki.

Mereka mengklaim memiliki anggota sekitar 40.000 orang.

Meski beberapa kali menang dalam pertempuran melawan kekuatan Presiden Assad, mereka mengatakan tidak akan dapat memenangkan perang kecuali mereka memperoleh senjata yang lebih canggih.

Dalam beberapa bulan ini, negara-negara Barat dan Arab telah setuju untuk terlibat dan membantu pemberontak berhaluan moderat melawan Presiden Bashar al-Assad.

Namun banyak negara barat khawatir persenjataan berat ini akan jatuh ke tangan grup radikal.

Kelompok al-Qaida di Irak pada April lalu mengumumkan mereka bergabung dengan kelompok Islamis Suriah, Nusra Front, untuk membentuk sebuah negara Islam yang meliputi Irak dan Suriah.

Perluasan wilayah yang dikuasai oleh pemberontak telah membuat khawatir sejumlah oposisi dari kalangan moderat. Meskipun Muslim, mereka tidak menginginkan sistem negara yang berdasarkan agama.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions