Ledakan bom bunuh diri di satu masjid Sunni di Irak tengah, hari Jumat (19/07) menewaskan setidaknya 20 orang dan melukai puluhan orang lainnya.
Polisi mengatakan ledakan terjadi di Masjid Abu Bakr al-Sadiq di kota Wajihiya di Provinsi Diyala.
Sejumlah saksi mata mengatakan pelaku meledakkan bom ketika imam menyampaikan khotbah Jumat.
"Saya duduk di dekat imam dan masjid penuh dengan jemaah ketika terdengar ledakan hebat. Suasana kemudian berubah gelap," kata Omar Mundhir, yang menderita luka-luka di bagian kaki.
"Yang saya tahu kemudian adalah saya berada di halaman rumah sakit dengan para korban luka lainnya," ungkap Mundhir.
Sadiq al-Husseini, pejabat di Provinsi Diyala, mengatakan semua korban adalah warga sipil dan mendesak semua pihak untuk menahan diri.
"Teroris menyerang dengan tidak pandang bulu di Diyara ini. Mereka menyerang masjid Syiah, masjid Sunni, prosesi pemakaman hingga pertandingan sepak bola," kata al-Husseini kepada kantor berita Associated Press.
"Mereka ingin mengobarkan konflik sektarian di Diyala," tambahnya.
Masjid tersebut menambah panjang daftar masjid yang menjadi sasaran serangan dalam beberapa pekan terakhir.
Menurut PBB lebih 2.500 warga Irak tewas dalam berbagai kasus kekerasan sejak April lalu
Peningkatan kekerasan terjadi di tengah ketegangan antara komunitas Syiah dan Sunni di Irak.
Kalangan Sunni mengklaim mereka dipinggirkan oleh pemerintah Perdana Menteri Nouri Maliki, yang berasal dari kelompok Syiah.