Pages

Jumat, 19 Juli 2013

BBCIndonesia.com | Berita
// via fulltextrssfeed.com
Sektor pariwisata di Luxor menderita akibat krisis Mesir
Jul 19th 2013, 10:42, by BBC Indonesia

Ahmed Maher

Wartawan BBC Arab

luxor

Di masa-masa yang lebih stabil, turis biasanya ramai berkunjung ke salah satu kuil di Luxor, Mesir.

Abdul Salam Omar mewarisi bisnis barang antik dari ayahnya di Luxor. Kota di selatan Mesir ini terkenal di seluruh dunia sebagai museum terbuka raksasa, dengan sejarah berusia ribuan tahun.

Selama beberapa dekade, turis biasa memenuhi tokonya yang berada di pasar lama untuk membeli patung-patung firaun, ratu mesir kuno, seni papirus dan botol parfum kaca.

Kini hampir tidak ada bisnis yang tersisa untuknya. Gejolak politik yang melanda negara itu telah melumpuhkan industrinya.

"Situasi saat ini sangat buruk," kata Omar. "Saya beruntung tidak punya anak. Teman-teman saya berjuang untuk memberi makan keluarga mereka."

Terjun bebas

Abdul Salam Omar, pemilik toko, memberhentikan tujuh karyawannya karena sepinya pengunjung.

Industri pariwisata biasanya menghidupkan perekonomian dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi jutaan orang di wilayah ini. Sekarang segalanya tidak bisa lebih buruk lagi.

Rakyat Mesir telah menggulingkan dua presidennya hanya dalam waktu 2,5 tahun. Industri pariwisata sudah cukup terpukul waktu presiden Hosni Mubarak digulingkan pada Februari 2011 lalu.

Seiring dengan pemerintahan Presiden Mohammed Morsi yang hanya setahun, industri ini praktis terjun bebas.

"Pada tahun 2010 pariwisata mencapai puncaknya. Saya biasa mendapatkan US$150 per hari dan mempekerjakan tujuh orang karena saya tidak mampu menangani pembeli sendirian. Kini semua telah pergi - dan pada umunya setiap hari saya tidak mendapatkan sepeser pun," kata Omar.

Dinas pariwisata mengatakan sektor andalan perekonomian Mesir ini bergerak dari terbang kemudian terjun bebas.

"Pariwisata adalah nadi perekonomian negara ini, menyumbang hampir 12% pendapatan nasional Mesir. Sektor ini dulu bisa meraih sekitar US$18 miliar per tahun. Pada saat itu, tingkat hunian hotel di Luxor bisa mencapai 80%. Kini hanya 4%," kata Mohamed Othman, Kepala Kamar Pariwisata Luxor.

Othman mengatakan Luxor merasa kemerosotan turis di sana lebih akut daripada di tempat lain di negara ini.

Terus berjuang

luxor ghost

Luxor yang biasanya ramai oleh turis kini terlihat seperti kota hantu.

Meski demikian, Othman tetap optimis dan mengatakan industri pariwisata akan kembali membaik.

"Kami berencana memulai tur Eropa untuk memasarkan Mesir. Kami akan menawarkan paket yang sangat menarik."

Di Sungai Nil, hotel terapung yang biasa mengantarkan turis dari Luxor ke Aswan hampir kosong. Puluhan dari mereka hanya bersandar di dermaga.

Pariwisata adalah andalan Mesir, tetapi ketidakpastian politik nyaris membunuhnya.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions