Najla Hariri mengabaikan larangan menyetir kendaraan di Saudi.
Kampanye untuk mendorong dibolehkannya kaum wanita di Arab Saudi untuk mengemudi sejauh ini telah mendapatkan 11.000 tanda tangan.
Panitia kampanye menyatakan pada tanggal 26 Oktober nanti para wanita di Saudi diharapkan beramai-ramai mengemudikan kendaraan, sebagai simbol penentangan terhadap larangan informal yang berlaku hanya untuk kaum wanita di Saudi ini.
"Pemerintah Saudi tidak punya dasar hukum yang sah melarang kaum wanita mengemudikan kendaraan," demikian pernyataan para pegiat kampanye di situs oct26driving.com.
Kampanye melalui internet tersebut mendesak pemerintah Saudi mengeluarkan justifikasi yang valid dan legal, jika memang ingin meneruskan larangan mengemudi bagi kaum wanita.
Kampanye online ini adalah upaya terbaru yang dilancarkan para aktivis Saudi.
Wartawan BBC untuk masalah Arab, Sebastian Usher, mengatakan kampanye ini berawal dari Twitter dan pemanfaatkan medium online ini bisa dibaca sebagai makin pentingnya media sosial sebagai alat untuk mendorong perubahan.
Salah seorang pegiat, Eman al Nafjan, mengatakan ia ingin kampanye ini menjadi gerakan rakyat.
Sebelumnya beberapa aktivis perempuan mengabaikan larangan ini, yang biasanya berakhir dengan penangkapan oleh aparat keamanan.
Beberapa lainnya dipecat dari tempat kerja ketika mengemudikan mobil mereka.