Pages

Kamis, 18 Juli 2013

BBCIndonesia.com | Berita
// via fulltextrssfeed.com
Sampul Rolling Stone picu kontroversi
Jul 18th 2013, 02:20, by BBC Indonesia

tsarnaev

Ribuan orang menyampaikan kemarahan mereka di laman Facebook Rolling Stone

Sampul majalah Rolling Stone yang menampilkan tersangka bom Boston Dzokhar Tsarnaev memicu kemarahan di dunia maya.

Ribuan orang menulis pesan di jejaring media sosial majalah itu dan menyebut sampul tersebut "menjijikkan" dan "murahan."

Remaja berusia 19 tahun yang menyatakan Klik tidak bersalah atas semua dakwaan terkait pengeboman April silam itu, menjadi profil pilihan Rolling Stone.

Foto yang dipublikasikan sendiri oleh Tsarnaev di dunia maya itu, juga telah muncul di halaman depan New York Times.

Namun para editor majalah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa artikel mereka memenuhi kaedah jurnalistik dan merupakan cermin dari komitmen majalah itu terhadap peliputan yang serius dan bijaksana.

Rolling Stone menambahkan bahwa banyak pembaca mereka berusia sama dengan tersangka, dan redaksi merasa mengeksplorasi isu tersebut adalah hal penting.

Pada hari Rabu, dua pengecer besar di wilayah New England dekat Boston, mengatakan mereka akan menolak memasarkan majalah itu.

"Rolling Stone, anda seharusnya merasa malu"

"Sungguh keterlaluan, berusaha membuat [Tsarnaev] seperti bintang rock. Mengerikan," seorang pembaca bernama Steve Simon, menulis di halaman Facebook Rolling Stone.

Lebih dari 5.400 orang telah meninggalkan pesan di jejaring sosial majalah itu 12 jam sejak sampul tersebut dipublikasikan.

Di Twitter, foto tersangka disebut mirip dengan sampul lama Rolling Stone yang menampilkan penyanyi Jim Morrison dari The Doors.

Penyanyi Pink mempublikasikan tweet dari penyiar radio Ted Stryker yang menulis, "Sungguh pilihan yang mengerikan, tak berkelas, dan bodoh oleh Rolling Stone. Tidak cerdas atau modern. Sangat mengecewakan."

Band punk Boston Dropkick Murphys, yang baru-baru ini menyumbangkan $300.000 (Rp3 miliar) untuk korban pengeboman juga mengutarakan kemarahan mereka.

"Rolling Stone, anda seharusnya merasa malu," kata Murphys di akun Twitter mereka. "Bagaimana jika anda menampilkan salah satu korban bom di sampul ini dan bukan jahanam ini!"

Janet Reitman, editor lepas Rolling Stone, menghabiskan dua bulan mewawancarai teman dan keluarga Tsarnaev sebagai dasar artikel tersebut.

Tsarnaev menghadapi 30 dakwaan menggunakan senjata sebagai pemusnah massal dalam Klik dua ledakan pada 15 April yang menewaskan tiga orang, termasuk seorang anak lelaki berusia delapan tahun.

Lebih dari 260 orang terluka dalam insiden di Maraton Boston saat dua panci tekan berisi paku, gotri dan benda tajam lainnya meledak di garis finish.

Serangan itu adalah yang terburuk di AS semenjak serangan 11 September 2001.

Jaksa penuntut umum bisa mengajukan tuntutan hukuman mati untuk 17 dakwaan.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions