LUKA bisa menyebabkan ketidaknyamanan apabila terletak di tempat yang mudah terlihat. Bahkan, bila tidak ditangani dengan baik dan segera, luka bisa menimbulkan bekas hitam.
Selain itu, luka terbuka yang tidak segera diatasi selain meninggalkan bekas juga menyebabkan infeksi. Karenanya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik (PERAPI), dr Irena Sakura Rini, SpBP-RE(K) menyarankan pencegahan munculnya bekas luka yang harus dilakukan sedini mungkin.
Meski begitu, untuk menghilangkan bekas luka, diperlukan waktu dan kedisiplinan pasien. Hal ini bertujuan agar bekas luka benar-benar bisa hilang dan kulit terlihat mulus.
"Bekas luka itu tidak hilang, tetapi halus. Sepandai-pandainya dokter bedah plastik manapun, tidak akan bisa menghilangkan luka kecuali disamarkan," katanya pada media briefing Pertemuan Ilmiah Tahunan PERAPI di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2014).
Sementara, dr Irena mengatakan tidak perlu khawatir dengan bekas luka. Pasalnya, sel melanin yang ada pada lapisan dermis akan merespon untuk menutupi luka.
"Bahkan, karena lapisan kulit yang lebih tebal, bila orang Asia terluka sel-sel kulit akan saling tarik-menarik sehingga penyembuhan menjadi lebih lama," tutupnya. (fik)