Ilustrasi (Foto: Dok Okezone) JAKARTA - Tak hanya soal politik dan ekonomi, para calon presiden dan wakil presiden ditantang untuk beradu konsep mengenai perlindungan anak. Hal ini dinilai penting menyusul maraknya Kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak, belakangan ini.
Ketua Komisi Perlindungan Indonesia (KPAI) Anak Asrorun Ni'am Sholeh meminta para kandidat calon presiden untuk memaparkan visi-misinya terkait perlindungan anak. Menurut dia, publik harus benar-benar cermat memilih capres yang memiliki kepedulian memproteksi anak dari kekerasan.
"Soal Capres-capres, Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta. Terlepas dari itu semua, penting diingatkan ke publik, capres mana yang punya visi-misi tentang perlindungan anak," jelas Asrorun Ni'am di sela-sela diskusi MPR, di Kompleks DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Senin (19/5/2014).
Dia mengaku sudah meminta waktu kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menanyakan keseriusan mereka terkait perlindungan anak saat debat kandidat digelar.
Dia berharap para kandidat tidak hanya sebatas pencitraan semata terkait kasus pelecehan seksual terhadap anak.
"Bagaimana capres-capres itu membawa lima tahun ke depan. Jadi jangan hanya artifisial saja ketemu sana, ketemu sini. Tapi gagasannya harus kita ketahui. Sudah saatnya warga tahu tentang gagasan perlindungan anak. Kalau perlu di panel, bagaimana kasus ini tidak hanya menjadi kasuistik saja, tapi sudah mewabah," imbuhnya.
Bagi dia, kasus tersebut membutuhkan penangan serius karena telah menjamur hingga ke pelosok daerah. "Tidak hanya di kota-kota besar seperti Jakarta tapi di kota kecil seperti Sukabumi, kemudian di ujung NTT sana juga terjadi kekerasan anak. Ini sudah mewabah dan butuh strong leadership," imbuhnya.
"Ayo kita lihat sejauh mana visi-misi capres-capres itu tentang perlindungan anak dan KPAI akan mengawalnya," pungkasnya.
(ded)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.