JAKARTA – Jajaran Polres Jakarta Timur mengaku belum mendapat informasi bahwa ada seorang siswa SD di Kampung Makassar, Jakarta Timur, yang tewas diduga dianiaya kakak kelasnya.
"Kami belum tahu informasinya ya mas, karena setelah saya cek tidak ada laporan ke Polres mengenai bocah SD yang tewas itu," kata Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jakarta Timur, AKP Endang Sri Lestari, kepada Okezone, di Jakarta, Minggu (4/5/2014).
Kendati demikian, Endang mengaku telah memerintahkan anak buahnya untuk mencari informasi dan menyelidiki peristiwa tersebut.
"Anak buah saya juga sudah saya suruh cari. Itu rekan-rekan media dapat informasi dari mana ya? Kalau kami jika ada kasus seperti itu, pasti kita tangani secepatnya. Sama dengan seperti kasus yang lainnya," tutup Endang.
Sekedar diketahui, korban berinisial RK, warga RW 05, Kampung Makassar, Jakarta Timur. Bocah berumur 11 tahun itu, tewas diduga setelah dianiaya kakak kelasnya di SD 09.
Ayah asuh korban, Eko, mengatakan, RK merupakan anak pendiam. Ia menduga, RK dipukuli oleh kakak kelasnya di sekolah. "Anak saya pendiam dan ketahuannya ia dipukuli di sekolahnya. Saya curiga, korban kalau makan muntah-muntah dan mengeluarkan darah," jelas Eko.
Ia melanjutkan, saat ditanya mengapa muntah darah, korban enggan menceritakan apa yang dialaminya. "RK tidak pernah cerita kemudian saya bawa ke Rumah Sakit Polri untuk diperiksa," sambungnya.
Dari hasil pemeriksaan, RK diketahui mengalami luka memar di perut. Setelah didesak, korban pun baru menceritakan apa yang dialaminya. "Ia mengaku dianiaya pada Senin oleh kakak kelasnya," tuturnya.
(ful)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.