Jokowi melihat beberapa jenis sayur di salah satu pedagang sayuran di Pasar Cipeundeuy, Subang (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Liputan6.com, Jakarta Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran mengaku kecewa dengan pernyataan calon presiden Joko Widodo yang saat kunjungannya ke Pasar Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat mengatakan bahwa 90 persen kondisi pasar tradisional kumuh, becek dan bau.
"Kalau cuma begitu, nggak usah diomongin sekarang. Saya sudah bilang dari 12 tahun lalu dan sampai sekarang belum ada perubahan," ujarnya melalui pesan singkat yang diterima Liputan6.com, Senin (19/5/2014).
Menurutnya, selama memimpin Jakarta saja, Jokowi yang telah resmi berpasangan dengan cawapresnya Jusuf Kalla itu belum mampu mengubah kondisi pasar di Jakarta. Karena itu menurutnya, jangan hanya telah menjadi capres, dirinya langsung mengklaim kondisi pasar seluruh Indonesia tidak layak.
"Apa Pak Jokowi sudah membuat perubahan besar bagi pasar tradisioanl di Jakarta? Saya nilai belum, di Jakarta masih banyak sekali pasar kumuh. Jadi tak mestinya ia nilai pasar seluruh Indonesia," ucap Jokowi.
Sebagai salah satu pendukung, APPSI melakukan kontrak politik dengan Jokowi melalui penandatangan pakta integeritas yang isinya bahwa sebagai Gubernur DKI, Jokowi akan melakukan perbaikan pasar tradisional di Jakarta dengan menggunakan dana APBD DKI Jakarta saat terpilih. Namun, yang terjadi menurut Ngadiran, hingga saat ini hal tersebut belum direalisasikan.
Bila ada pasar yang telah direnovasi pun, seperti di pasar Lenteng Agung dan Gondangdia, izin pembangunannya sebenarnya telah dikeluarkan pada era kepemimpinan Gubernur Fauzi Bowo.
"Jokowi memang akan membangun atau memperbaiki 5 pasar tradisional. Tapi itu dananya dari hibah pengembang yang dapat proyek pembangunan Pasar Benhil. Artinya kan tidak sesuai pakta integeritas yang ditandatangani. Jokowi jangan tipu-tipu lah," tegas Ngadiran.
Jokowi sebelumnya mengklaim kondisi pasar di Indonesia 90 persen kondisinya memprihatinkan. "Hampir seluruhnya, 90 persen pasar kita itu kumuih, becek dan bau," ucapnya saat mendatangi Pasar Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat.
Menurutnya, Indonesia akan tersungkur di kancah internasional jika kondisi ekonomi kerakyatan masih memprihatinkan seperti itu. Mantan walikota Surakarta itu menegaskan, pemerintah seharusnya memberikan perhatian khusus bagi pasar tradisional.
"Pasar jadi ruang interaksi pembeli dan penjual. Bertemu, saling sapa, tawar menawar. Itu budaya khas Indonesia," kata Jokowi.
(Andi Muttya Keteng) ;