Lubang penyimpanan bahan peledak di rumah kontrakan teroris yang ditangkap sebelumnya, di Kelurahan Kampung Mulia, Banda Aceh.(Antara)
Liputan6.com, Klaten Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menemukan bahan peledak yang ditanam di belakang rumah terduga teroris di RT 22, RW 10, Dusun Mlandang, Desa Tempursari, Ngawen, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Minggu petang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, warga setempat menyebutkan Densus dan Gegana menggeledah rumah milik Slamet Sucipto (42), Ketua RT Dusun Mlandang, sekitar pukul 15.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.
"Bahan itu ditemukan di dalam tanah di rumah belakang ketua RT. Barang-barang setelah ditemukan langsung diamankan oleh petugas," kata Man (34) yang mengaku warga setempat, Klaten, Jawa Tengah, Minggu (18/5/2014).
Di belakang rumah Slamet itu terlihat lubang bekas galian berukuran panjang sekitar 1,5 meter, lebar sekitar 50 sentimeter dengan kedalaman sekitar 60 centimeter. Di dalam galian itu petugas menemukan sejumlah bahan berupa bubuk belerang dan zat cair kimia, yang diduga bahan peledak.
Paryono, Kaur Pemerintahan Desa Tempursari Klaten membenarkan penggeledahan rumah Ketua RT Dusun Mlandang itu. Selain Slamet, polisi menangkap 4 terduga teroris di rumah kontrakan Dukuh Sumber Wetan RT 12 RW 06 Sumber, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis 15 Mei lalu.
Keempat terduga teroris adalah Arif alias Tomy, Rofiq, Arifin dan Yusuf. Slamet diduga terlibat jaringan terorisme kelompok Poso.
Dari lokasi penangkapan disita sejumlah senjata api yakni 15 senpi panjang gas kaliber 7 mm, 2 senpi pendek gas kaliber 7 mm, 1 crosbow, 1 panah, 5 pedang samurai, 6 pedang sedang, 25 pisau lempar, serta dokumen pembuatan bom. (Ant)
(Rochmanuddin) ;