Agus Martowardojo (Foto: Okezone) JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo, mengatakan bahwa inflasi nasional tinggi pada tahun 2005,2008, dan 2012. Apalagi inflasi tahun 2013 yang mencapai angka 8,3 persen.
"Inflasi tinggi di tahun itu terjadi karena ada penyesuaian harga bbm bersubsidi," ujarnya, Jakarta, Selasa (20/5/2014).
Agus mengatakan, sumber inflasi 80 persen berasal dari daerah. Jika inflasi ingin dikendalikan maka gubernur, bupati, kepala daerah, harus turut andil. "Perlu ada satu koordinasi agar bisa membuat inflasi turun, yang namanya BBM harus bisa dikendalikan," paparnya.
Menurutnya, untuk mengendalikan inflasi bisa menggunakan rumus 4K. Dirinya menjabarkan, untuk K pertama adalah ketersediaan pasokan.
"Kita harus menyakini bahwa pasokan komoditas strategis yang dimilik suatu daerah itu cukup dan bisa mengantisipasi kekurangan pasokan komoditas, kalau perlu adakan kerjasama antar daerah," jelasnya.
K yang kedua, lanjutnya, keterjangkauan harga. Dimana upayakan harga-harga di pasar induk atau pasar pusat harus sesuai.
K yang ketiga adalah Kelancaran distribusi. "Kita harus menyakini kalau transportasi kita berjalan dengan baik dan kita juga harus berkoordinasi dengan pihak hukum, jangan sampai pasa saat distribusi berjalan terbentur dengan ijin yang berkaitan dengan pihak hukum," tambahnya.
Dan K yang terakhir adalah Komunikasi. Komunikasi harus ada untuk mengendalikan ekspetasi dan mengantisipasi spekulasi harga yang terjadi di masyarakat.
"Pesan saya, Jaga ketersediaan pasokan, jaga kejangkauan harga, jaga kelancaran distribusi, jaga komunikasi, saya kira jika itu terlaksana dengan baik kita bisa kendalikan inflasi," pungkasnya. (rzy)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.