Pages

Jumat, 23 Mei 2014

Sindikasi welcomepage.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal welcomepage 
Retargeting on Facebook?

Get more sales and conversions with Facebook retargeting. Try it free for 14 days. Set up takes just minutes!
From our sponsors
Putih di Balik Hitam
May 23rd 2014, 13:20

Rintik derai hujan mengguyur bumi pertiwi, menemani malamku yang berselimut akan ketakutan dan kekhawatiran. Malam kian merangkak, tetapi kedua bola mataku tidak bersahabat untuk memberikan kesempatan merebahkan tubuh melepas kepenatan hidup ini.
 
Aku menatap jendela mencoba menerobos rinai hujan di tengah kegelapan malam. Dinginnya angin malam dan suara gemuruh petir menemaniku. Sambil merapatkan jaket untuk mengusir rasa dingin yang semakin melumpuhkan tubuh, aku semakin terlena menikmati  suasana malam itu. Tak kugubris dentingan jam dinding yang sudah berdentang berkali–kali menunjukkan waktu sudah tengah malam, dan dinginnya angin malam yang seakan-akan ingin menelan hidupku. Aku semakin terpaku, mengingat akan jazirah hidup ini.
 
Jujur, aku sama sekali tak menghendaki keadaan ini, tapi toh mau tidak mau, suka tidak suka aku akan terus menjalani hidup, yang lalu yang telah terjadi, biarlah jadi pelajaran dalam hidupku, walaupun semua kenangan itu tidak akan mudah terhapus dan akan seperti hantu yang akan membayangi hidupku.
 
Semester dua, aku sangat dekat dengan miss Z, kedekatanku berawal karena dia adalah mentorku saat SMP, selama bertahun-tahun kedekatan kami ibarat ibu dan anak, dan sahabat. Miss Z sangat baik, dia membantuku dalam segala hal, baik materi maupun immaterial. Orangtuaku pun menganggap dia seperti anaknya juga. Tidak ada yang ganjil, semuanya berjalan normal seperti biasa.
 
Kedekatanku dengan dia membuat teman-teman kosku merasa gerah, aku tidak tahu pastinya mengapa, sampai suatu ketika aku mendengar selentingan miring dari teman – temanku bahwa Miss Z " lesbian "
 
What????? Aku benar-benar syok mendengarnya, imposibble, gak mungkin, Miss Z masih memiliki moral, jadi gak mungkin seperti itu, tindakan seperti itu adalah perbuataan yang abnormal, orang yang tidak memiliki akhlak, dan itu sama sekali tidak mungkin.
 
Dulu, aku menanggapi celotehan teman-temanku bagai anagin lalu saja, toh mereka tidak tahu bagaimana Miss Z sebenarnya. Walau sangat syok mendengar celotehan teman – teman aku coba mennaggapi dengan bijak, toh buktinya Miss Z tak pernah melarangku  untuk bergaul bahkan saat itu ku memiliki kekasaih, begitu juga dengan Miss Z. Ya walau diusianya yang sudah kepala tiga, dia belum memiliki pendamping hidup.
 
Wajar saja menurutku saat itu dia belum memiliki pendamping, dia kategori orang yang tidak perhatiian akan penampilan, ditambah dengan sifat juteknya, keegoisan, sulit untuk bergaul ditambah lagi dengan sikap keluarganya yang sangat selektif dalam memilih pendamping hidup untuknya.
Miss Z, menjalani kehidupannya sendiri, dia sedikit memiliki teman, bahkan bisa dikatakan tidak ada, orangtuanya sudah meninggal sejak dia SMP, dan dia anak bungsu dari empat bersaudara. Semua saudaranya telah berkeluaga, nah, wajar jika Miss Z hidup sendiri, kedekatanku dengan Miss Z bukan semenjak kuliah saja, tetapi waktu smp juga sudah dekat, dia selalu menganggapku anak pintar sehingga dia senang bersamaku.
 
Miss Z selalu memberikanku motivasi melalui pengalaman hidupnya serta banyak memberikan makna hidup yang sesungguhnya, arti sebuah kerja keras, kemandirian, ketekunan, dan kedisiplinan. Aku sama sekali tidak merasakan hal yang berbeda, ya, aku selalu menaggap bahwa Miss Z ini adalah ibu kedua, karena disisinya aku bebas bercerita dan berkeluh kesah.
 
Semuanya berubah ketika suatu hari Miss Z mengatakan hal yang sebenarnya sama sekali tidak patut untuk dikatakan, aku benci sekali mengingat malam itu, aku sangat menghormati dan menggagumi dia, jadi kuharap perkataannya adalah sebuah mimpi belaka.
 
Tubuhku terasa lemas, sendi tulangku terasa dipreteli, aku sama sekali tak berdaya, airmataku bercucuran menahan kekecewaan, kemarahan, kebencian, kesedihan, membaur jadi satu, ketika dia mengatakan menyayangiku lebih dari apapun.
 
Oh..lelucon apa- apaan ini, ternyata benar semua itu, betapa bodoh dan naifnya aku yang sama sekali tidak tahu?? Aku benci diriku sendiri yang tidak bisa bersikap bijak dalam menilai kedekatan seseorang. Aku malu, jika mengingat kejadian itu, ya..walau sejujurnya aku sama sekali tidak tahu. Sumpah ..kedekatanku dengan Miss Z hanya sebatas kedekatan ibu dan anak.
 
Oh.. No…ternyata begitu banyak cerita kehidupan yang sama sekali tidak ku mengerti, banyak sekali  teka- teki dibalik ini semua, dan setelah kejadian itu aku putuskan untuk menjauh dari kehidupan Miss Z bahkan pindah kampus. Sangat ironis…tapi itulah aku yang begitu naïf.
 
Ternyata tubuhku semakin tak mampu melawan dinginnya angin malam, yang memaksaku untuk menutup daun jendela, merebahkan tubuh, mengantar kan ku ke dalam mimpi, dan mencoba hidup normal untuk melupakan kejadian masa lalu yang membuat sangat trauma.
 
Oleh: Dian Istiandari
 
distiandari@gmail.com
 
(Bagi Anda yang memiliki cerita pendek dan bersedia dipublikasikan, silakan kirim ke alamat email: news.okezone@mncgroup.com)
(//ful)

Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions