Pages

Rabu, 07 Mei 2014

Berita Politik, Hukum, Dunia - Indonesia News Today
Liputan6.com Indonesia News Today, menyajikan kabar berita terkini indonesia dan dunia internasional meliputi berita politik hingga hukum dan kriminal 
Free Bestselling eBooks

It's easy: sign up in under 10 seconds, tell us what kind of eBooks you love & we'll email you a list of deals every day - FREE! Join now!
From our sponsors
Belajar Tanggap Bencana, Pemerintah Filipina Temui Sultan Yogya
May 7th 2014, 09:56, by Fathi Mahmud

Selain tempat tinggal, banyak juga fasilitas publik yang tidak luput oleh terjangan topan haiyan (Liputan6.com/Fahrizal Lubis)

Liputan6.com, Yogyakarta - Rombongan perwakilan Pemerintah Filipina berkunjung ke kantor Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Kedatangan rombongan yang dipimpin Deputi Menteri Filipina itu untuk belajar proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana.

Pada 2013, sebagian kawasan Filipina luluh lantak oleh topan haiyan atau badai yolanda. Selain itu, negara pimpinan Benigno Aquino III itu juga memiliki problem yang sama dengan Yogyakarta, yakni gempa dan erupsi gunung berapi.

"Yolanda tahun lalu itu ternyata problemnya habis pasca-gempa dan pasca-erupsi merapi. Bahkan di sana secara kolektif merusak rumah lebih besar. Hampir satu juta rumah," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Gatot Saptadi di Yogyakarta, Rabu (7/5/2014).

"Yang dua ratus harus direlokasi dan yang 800 harus direhab. Beliau ingin belajar dari Jogja."

Gatot menuturkan, langkah penanganan pasca-bencana gempa dan erupsi Gunung Merapi di Yogyakarta membuat Pemerintah Filipina kagum. Yogyakarta dinilai mampu lebih cepat bangkit dari bencana lantaran peran kearifan lokal.

"Filipina ingin tahu betul ke Sultan kenapa policy-nya tidak dilakukan pihak kontraktor, kenapa ini community base, kenapa bisa secepat ini pulihnya. Apa yang menjadi potensi di daerah. Ujung-ujungnya adalah kearifan lokal," ujarnya.

Selain kearifan lokal yang terjaga, ketangguhan masyarakat Yogyakarta dalam menghadapi bencana juga menjadi salah satu faktor pendukung kebangkitan daerah ini.

"Selain itu masyarakat tangguh, leadership-nya juga berpengaruh. Artinya dia belajar dari kita. Dengan stimulir dana bisa membangun sebanyak itu. Artinya mereka mau bangun saja bingung, nah mereka belajarnya ke kita," pungkas Gatot.

Gempa besar Yogyakarta terjadi pada 27 Mei 2006 lalu. Guncangan berkekuatan 5,9 SR itu  berpusat di Samudera Hindia, sekitar 33 kilometer sebelah selatan Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. 5 Ribu lebih warga tewas dalam peristiwa ini, sementara ratusan bangunan rusak dan luluh lantak.

Penanganan bencana ini berlangsung cepat. Presiden SBY bahkan langsung membentuk Tim Koodinasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi pasca-bencana gempa bumi di Provinsi DIY yang tertuang dalam Keppres Nomor 9 Tahun 2006. Tahun berganti tahun, Yogyakarta pun berhasil bangkit. (Yus)

(Nadya Isnaeni Panggabean) ;

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions