Bus transjakarta pun tak seperti biasanya. Pada Senin (05/08/13) busway pun tidak dijejali para penumpang saat jam-jam pulang kantor (Liputan6.com/ Helmi Fithriansyah)
Liputan6.com, Jakarta - Kandidat capres Joko Widodo belakangan sering dikaitkan dengan kasus dugaan korupsi armada Transjakarta. Diduga isu ini sengaja diembuskan untuk menjatuhkan nama baik pria yang karib disapa Jokowi itu jelang Pilpres 2014.
"Ada permainan politik di balik pembentukan opini bahwa Jokowi terlibat kasus tersebut. Jadi saat ini ada upaya menyerang Jokowi dengan kampanye hitam," kata pengamat politik Universitas Indonesia Arbi Sanit di Jakarta, Sabtu (24/5/2014).
Arbi mengatakan, dugaan ini terbukti setelah Jaksa Agung Basrief Arief menegaskan bahwa Jokowi tidak terlibat dalam kasus korupsi bus Transjakarta.
Selama ini, lanjut dia, segelintir orang berupaya menyeret Jokowi dalam kasus korupsi bus Transjakarta. Salah satu upaya menjatuhkan nama baik Jokowi dilakukan lewat Udar Pristono, mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang kini menjadi tersangka dalam kasus korupsi pengadaan bus Transjakarta.
"Lagunya Udar sama seperti koruptor lain, selalu melempar tanggung jawab ke atas. Padahal dia sudah diberikan kewenangan. Udar itu seperti maling teriak maling. Dia sama seperti Anas Urbaningrum," kata Arbi.
Di sisi lain, Arbi menilai, Udar telah dimanfaatkan juga oleh lawan politik Jokowi untuk menjatuhkan nama baik kandidat presiden yang diusung empat partai itu di mata masyarakat.
"Saya melihatnya lebih mengarah ke sana. Ini terjadi karena pertarungan menjelang pemilu presiden semakin keras," kata Arbi. (Ans)
(Nadya Isnaeni ) ;