Liputan6.com, Jakarta Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta. Puluhan ribu orang dari berbagai massa buruh itu menunggu kedatangan calon presiden dari Partai Gerindra Presiden Prabowo Subianto yang direncanakan hadir di GBK.
Orang yang dinanti pun tiba. Prabowo yang ditemani para pengawalnya itu menyambangi Stadion GBK pukul 14.50 WIB, Kamis (1/5/2014). Tampak dalam rombongan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
Setelah Prabowo dan rombongan menaiki panggung utama, paduan suara KSPI langsung menghentak dengan 3 lagu buruh. Suasana riuh tak dapat dihindarkan saat sorakan para buruh yang diiringi tepuk tangan menggema di Stadion GBK.
Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, para buruh meneguhkan niat dan merapatkan barisan untuk mendukung Prabowo sebagai Presiden RI 2014. Menurutnya, Prabowo dapat menghapus kemiskinan yang dialami para buruh.
"Calon Presiden RI Prabowo Subianto. Kaum buruh di Indonesia, kita kembali meneguhkan niat, hati, dan pikiran kita untuk mendukung Prabowo yang akan bisa mengembalikan kesejahteraan rakyat," kata Said saat berorasi di GBK.
Namun di Indonesia, kata Said, saat ini sangat dikuasai oleh ekonomi neokapitalis, sehingga jarak antara orang kaya dengan orang miskin semakin terlihat.
"Pendapatan tertinggi dan terendah berarti gap kaya dengan miskin makin lebar. Tahun lalu 0,39 persen, kini 0,41 persen pertumbuhan ekonomi yang dinikmati para kalangan menengah ke atas. Menengah ke bawah terhimpit kemiskinan," ucap dia.
Kemudian, kata Said, Indonesia haruslah menghilangkan ekonomi neokapitalis dan ekonomi liberalis. Tetapi seharusnya diganti kepada ekonomi kerakyatan.
Said menjelaskan, negeri ini bukan lagi miskin, tapi kaya. Menurutnya dari data yang ada, Indonesia berada di atas Singapura, Malaysia, Thailand dan di atas negara Eropa yang sedang krisis.
"Dengan menjadikan ekonomi kerakyatan, Indonesia bisa menjadi negara kaya di dunia. Karena Indonesia pada 2025 bisa menjadi negeri terkaya di dunia dengan menduduki posisi 10. Sedangkan pada 2030, Indonesia bisa berada pada peringkat 7 menjadi negara terkaya di dunia," ujar Said. (Sss)
(Muhammad Ali )
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.