CILACAP - Serpihan pesawat diduga milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) ditemukan di perairan Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
"Serpihan pesawat latih tanpa awak berupa potongan ekor pesawat dan bagian sayap itu ditemukan dua nelayan, Andi Siseno (30) dan Reza Kurniawan Ndendeng (24), pada Senin (28 April)," kata Kapolres Cilacap, AKBP Andry Triaspoetra, Selasa (29/4/2014).
Serpihan pesawat tersebut selanjutnya diserahkan kepada petugas Satpol Air Polres Cilacap untuk diamankan.
Andry menambahkan, dugaan bahwa pesawat tersebut milik BPPT didasarkan atas laporan dari Direktur Pusat Teknologi Industri Pertahanan dan Keamanan BPPT, Samudro, pada Minggu 27 April pukul 19.30 WIB.
"Pelapor yang beralamat di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek) Serpong, Tangerang, Banten, melaporkan peristiwa berupa kecelakaan udara yang terjadi pada Minggu sekira pukul 14.56 WIB," katanya.
Menurut dia, peristiwa tersebut bermula dari uji pesawat latih tanpa awak Wulung PA 9 yang dilakukan BPPT bersama Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan di Bandara Nusawiru, Cijulang, Pangandaran, Jawa Barat.
Dalam hal ini, kata dia, pesawat tersebut melakukan uji terbang arah 125 derajat menuju arah 148 derajat pada pukul 17.15 WIB. Akan tetapi saat hendak kembali ke posisi semula di Bandara Nusawiru, pesawat mengalami gangguan dan jatuh di koordinat 108,44 derajat bujur timur dan 7,56 derajat lintang selatan.
"Kemudian pelapor melaporkan kejadian tersebut ke Satpol Air Polres Ciamis untuk permintaan bantuan SAR. Hingga akhirnya, serpihan pesawat tanpa awak itu ditemukan di perairan Nusakambangan oleh nelayan," tuturnya.
(ant//ton)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
