Dahlan Iskan: (Foto: Okezone) JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo menilai upaya sejumlah pihak untuk menentang rencana kementerian BUMN melakukan konsolidasi perbankan, yakni PT Bank Tabungan Negara (BTN) ke PT Bank Mandiri (Mandiri) sudah mengandung kepentingan politik praktis.
Apalagi, lanjut Wibowo, upaya penolakan yang dilakukan sejumlah karyawan Bank BTN dan segelintir tokoh yang sudah terpinggirkan menjadi tidak masuk akal dan jauh dari tujuan konsolidasi yang digagas oleh kementerian BUMN.
"Demonstrasi yang terus terjadi menolak akuisisi BTN sudah tidak murni lagi. Ada kepentingan politik praktis untuk menjatuhkan reputasi Dahlan Iskan menuju pertarungan pada pemilihan presiden 9 Juli nanti. Ada pihak yang menikmati keuntungan dengan menggerakkan demo melawan kebijakan Dahlan soal konsolidasi bank BUMN," kata Wibowo di Jakarta, Senin (28/4/2014).
Wibowo menilai, Menteri BUMN Dahlan Iskan merupakan salah satu kandidat terkuat dari Partai Demokrat untuk berhadapan dalam pilpres nanti. Namun, situasi tersebut dianggap tidak menguntungkan oleh sebagian pihak di partai Demokrat dan pemerintahan saat ini yang lebih condong mendukung Hatta Rajasa maju sebagai kandidat Demokrat.
"Politisasi soal konsolidasi BTN dan Bank Mandiri ini menjadi bukti bahwa kebijakan Dahlan tidak mendapat dukungan penuh dari istana. Dahlan Iskan terlihat akan dipinggirkan," ungkapnya. (rzy)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.