Senin siang pertemuan tertutup digelar Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini bersama KPAI dan utusan Jakarta International School di kantor Kemendikbud Jakarta.
Liputan6.com, Jakarta - Puluhan orangtua siswa Jakarta International School (JIS) mendatangi Kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) di Menteng, Jakarta Pusat, sore tadi. Para wali murid tersebut mengaku ingin memberi dukungan dan menyampaikan rasa empati kepada keluarga korban pelecehan di JIS.
Namun Sekretaris KPAI Erlinda menepis hal itu. Usai melakukan rapat tertutup bersama orang tua siswa JIS, ia mengaku kecewa karena kedatangan keluarga itu dinilai bukan untuk memberikan rasa empati pada keluarga korban tapi untuk memprotes KPAI.
"Mulai hari ini, saya sedih. Saya tidak habis pikir ada orang yang tak punya hati, apakah mereka empati pada korban? Tidak terlihat dan tidak ada satu kata pun yang keluar dari mereka bahwa mereka berempati pada korban. Saya tidak tahu kenapa mereka (bilang empati) tadi. Yang jelas, saat pertemuan itu tidak ada," ungkap Erlinda di Gedung KPAI, Jakarta, Senin (28/4/2014).
Erlinda menjelaskan, para orangtua itu terkesan mengintervensi pihaknya agar berhenti memberikan pernyataan negatif terhadap JIS. Sebab, menurut para wali murid tersebut, JIS tak seperti yang diberitakan media. JIS merupakan sekolah yang aman.
"Mereka bilang, anak mereka depresi. Mereka meminta KPAI tidak mengeluarkan statement yang menyinggung JIS. Meminta KPAI netral dan JIS sekolah aman bagi anak. Ada korban lebih dari 5 dan korban lebih dari 2, mereka tidak bisa menjawab," tandas Erlinda. (Muhammad Ali)
(Rizki Gunawan)