Ilustrasi. (Foto: Reuters) JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka mengalami penguatan tipis. Rupiah nampaknya masih berkutat dengan pelemahan, menjelang pemilihan umum presiden (pilpres) pada 9 Juli nanti.
Melansir Bloomberg Dollar Index, Kamis (5/6/2014), Rupiah pada perdagangan non-delivery forward (NDF) dibuka menguat ke Rp11.882 per USD, dari sebelumnya Rp11.890 per USD. Rupiah pagi ini bergerak di kisaran Rp11.863-Rp11.886 per USD.
Di sisi lain, dolar AS menguat terhadap yen Jepang, setelah Institute for Supply Management melaporkan indeks non-manufaktur naik menjadi 56,3 pada Mei dari 55,2 bulan sebelumnya.
Euro jatuh terhadap dolar kemarin, karena Presiden ECB Mario Draghi dan rekan-rekannya telah mengisyaratkan semua opsi untuk didiskusikan. Dolar AS telah menguat terhadap 15 dari 16 mata uang utama. Sebuah laporan menunjukkan AS menambahkan lebih dari 200.000 pekerjaan pada Mei.
Euro ditutup di USD1,3601 per euro, sementara euro terhadap yen Jepang sedikit berubah pada 139,68 per yen Jepang dari 139,72 per yen Jepang. Sedangkan dolar AS dibeli di 102,70 per USD dari 102,75 per USD pada Mei.
Indeks JPMorgan Chase & Co's global FX Volatilitas naik untuk hari ketiga kemarin dan mencapai 6,49 persen, tertinggi sejak 21 Mei. Volatilitas nilai tukar euro-dolar AS melonjak ke 19,7 persen, tertinggi dalam lebih dari satu tahun, dari 4,3 persen pada akhir pekan lalu. (mrt)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.