Foto: Orange ISLAMABAD - Seorang gadis remaja asal Pakistan dilaporkan tewas setelah disirami dengan bensin dan kemudian di bakar hidup-hidup. Insiden ini terjadi karena gadis itu menolak lamaran dari seorang pria.
Peristiwa mengerikan ini terjadi di Provinsi Punjab dan polisi menerima laporan kekejaman tersebut pekan lalu. Kejadian ini merupakan pembunuhan brutal dalam beberapa terakhir dialami oleh gadis Pakistan karena alasan pernikahan.
Sebelumnya seorang gadis berusia 17 tahun dan suaminya dibunuh oleh keluarga dari pihak perempuan. Pembunuan terjadi karena pasangan tersebut dianggap telah menikah tanpa ada restu.
Sementara untuk insiden pembakaran yang dialami oleh gadis malang tersebut terjadi di sebuah desa di Kota Toba Tek Singh.
"Sidra Shaukat tengah berada di rumah bersama orangtuanya ketika Fayyaz Aslam memasuki rumah korban. Kemudian pelaku menyiramkan bensin dan kemudian menyulut api pada korban," ujar petugas polisi, Mohammad Akram, seperti dikutip AFP, Senin (30/6/2014).
"Korban kemudian dibawa ke rumah sakit setempat tetapi akhirnya nyawanya tidak bisa ditolong," lanjut Akram.
Pelaku yang berusia 22 tahun akhirnya ditangkap oleh polisi dan dakwaan pun diarahkan terhadapnya. Akram mengakui bahwa pelaku sangat mencintani korban, tetapi lamaran pernikahan kepada gadis berusia 18 tahun itu ditolak oleh keluarganya.
Sementara ayah dari korban, Shaukat Ali, mengkonfirmasi pembunuhan anaknya. Dirinya pun menuduh Aslam kerap melecehkan puterinya.
"Dia sering melecehkan puteri saya. Dia sempat melontarkan ancaman, setelah kami memintanya untuk tidak lagi datang ke rumah kami," ucap Ali.
Belum diketahui vonis yang akan dijatuhkan kepada Fayyaz Aslam. Insiden ini menambah panjang deretan kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di Pakistan. (faj)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda. 
